Fecal Estrogen And Progesterone Analysis In The Captive Javan Gibbon (Hylobates Moloch Audebert 1797) Maintained in Individual Cage

View/ Open
Date
2007Author
Maheshwari, Hera
Siahfirdi, Luthfiralda
Astuti, Pudji
Purwantara, Bambang
Alikodra, Hadi Sukadi
Sajuthi, Dondin
Widjajakusuma, Reviany
Tolihere, Mozes R.
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengukuran estron terkonjugasi (E1C) dan pregnanediol glucuronat (PdG) di feses dilakukan pada tiga ekor Owa Jawa (Hylobates moloch AUDEBERT 1797) betina untuk mengevaluasi fungsi ovarium ketiga owa tersebut yang masing-masing dipelihara di kandang individu di Pusat Studi Satwa Primata IPB dan di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta.. Contoh feses dikoleksi secara regular pada jam 07.00-09.00, 5-7 kali seminggu selama 4-9 bulan. Setelah melalui proses pengeringbekuan, contoh feses diekstraksi menggunakan metanol dan asai E1C dan PdG dilakukan dengan enzyme immunoassay (EIA). Profil hormon yang diperoleh menggambarkan adanya satu betina yang bersiklus dengan panjang siklus 21-25 hari. Lama fase folikular yang diperoleh pada betina tersebut bervariasi antara 11-18 hari, dan fase luteal yang relative konstan dengan lama 8-12 hari. Akan halnya dua betina yang lain, tidak diperoleh adanya gambaran pola yang menunjukkan siklus ovarium yang regular. Pembengkakan organ kelamin luar yang berfluktuasi juga hanya teramati pada betina yang bersiklus dengan lama pembengkakan 3-5 hari, dan perdarahan menstruasi terjadi selama 2-3 hari. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengukuran steroid di feses merupakan suatu metoda nonivasif yang dapat diterapkan untuk mengevaluasi fungsi ovarium Owa Jawa. Keadaan fisiologis dari individual betina mungkin menjadi bahan pertimbangan lain dibandingkan tipe perkandangan sebagai faktor yang mempengaruhi profil hormonal.
Collections
- Media Konservasi [161]