dc.description.abstract | Menentukan respon para petani kecil, yang miskin, yang berdiam di desa-desa tepi hutan di Kecamatan Ujung Jaya, Kabupaten Sumedang pada presentasi audio-visual tentang cara membuat kandang domba yang sehat, perlu dilakukan. Hal ini penting untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat guna membantu para petani itu meningkatkan kapasitas mereka dalam mengelola sumberdaya alam di daerah itu. Penelitian ini merupakan bagian dari aktivitas penyuluhan untuk mengembangkan domba Garut di desa-desa tepi hutan itu. Penyuluhan bertujuan untuk mengembangkan sumberdaya manusia -- para petani -- agar supaya tahu, mampu dan mau bertindak secara arif dalam mengelola sumberdaya alam ditepi hutan untuk kemaslahatan hidup mereka. Domba ialah ruminansia kecil, yang hidup dari rumput dan daun-daunan yang banyak di daerah tepi hutan. Para petani yang memiliki cukup banyak domba akan memiliki cukup penghasilan, sehingga tidak perlu merambah hutan. Tahap awal beternak domba ialah membuat kandang yang memadai, kokoh dan sehat bagi domba. Kandang menaungi domba dari terpaan hujan, angin dan sengatan matahari. Kandang juga melindungi domba dari serangan predator. Kemudian, kandang menjadi tempat domba berkembang biak. Selanjutnya, pengandangan memudahkan petani memelihara dan merawat ternaknya. Penelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran para petani tentang pentingnya kandang yang baik, yang terbuat dari bahan-bahan setempat, yang berharga murah, untuk domba mereka. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para petani itu tentang subyek penyuluhan ini. Untuk mencapai tujuan itu, sebuah program audio-visual berupa film slide bersuara didedahkan kepada dua kelompok petani pada saat pelatihan. Para petani itu dites sebelum dan sesudah didedahkan pada film slide bersuara itu. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kedua kelompok petani itu mendapat manfaat dari pendedahan itu. Pengetahuan mereka tentang berbagai aspek kandang domba dan cara membuatnya meningkat, walaupun secara statistik tidak nyata. Demikian juga dengan peningkatan pengetahuan kedua kelompok petani itu, tidak berbeda nyata. Hal ini terjadi karena ada persaingan stimuli audio dan visual dalam pengolahan informasi aural dan visual di benak para petani itu, yang menimbulkan efek saling tidak mengukuhkan. Namun demikian, para petani itu masih reseptif pada informasi tentang kandang domba yang baik, yang dipresentasikan pada mereka. | en |