Show simple item record

dc.contributor.authorWinarti, Christina
dc.contributor.authorMunarso, S. Joni
dc.date.accessioned2010-12-20T01:28:05Z
dc.date.available2010-12-20T01:28:05Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/42238
dc.description.abstractDioksin adalah a t - a t kimia berbaliaya yang terutama dihasilkan dari reaksi pembakaran senyawa diklorobenzena yang banyak ditemukan pada sampah rumah tangga dan industri yaitu pada bahan plastik (PVC), pestisida, herbisida, pemutih kertas, dan alat medis sekali pakai. Beberapa golongan senyawa dioksin antara lain CDD (Chlorinated Dibenzo-p-Dioxin), CDF (Chlorinated Dibenzo Furan) dan PCB (Poli Chlorinated Biphenyl). Kelompok senyawa ini sangat stabil, tidak larut dalam air tetapi madah larut dalam lelnak sehingga mudah terakumulasi dalaln bahan pangan dan jaringan makhluk hidup. Dioksin sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang serius, antara lain kanker, chloracne (penyakit kulit yang parah), peripheral neuropaties, depresi, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf, gangguan sistem imunitas, gangguan proses pemtmbuhan pada anak-anak dan lain-lain. Pangan adaiah sumber utama (90%) dioksin yang masuk dalam tubuh, karena 97,5 % didapatkan pada daging sapi, ayam, ikan. telur dan produk susu. Hasil penelitian ynng dilakukan di AS menyebutkari bahwa konsentrasi dioksin tertinggi adalal~ ikan air tawar yaitu 1.7 ppt berat basal]. sedangkan konsentrasi terendah adalah diet vegetarian yaitu 0,09 ppt bcrat basal). Atnbang batas aman kolisumsi dioksiii tnel~t~ruWt I-I0 atlalah 1-4 pplfkg bb. Kasus pcncct1l:lran dan dampak dioksin yang cukup serius telah terjadi di beberapa negara seperli Jcpnng. AS. Uelgia dan Jerman. Sehubungan dengan seriusnya dampak kontaminasi dioksin, CCFAC tahun 2005 telah ~nelakukan pembahasan tahap awal (step 3: masih memungkinkan adanya revisi) untuk regulasi pengurangan dioksin dalam pangan. Di lndonesia data pencemaran dan danlpak dioksin belum dapat ditemukan,demikian juga laporan teknis mengenai dioksin di Codex lndonesia belum ada. Oleh karena itu Indonesia perlu memberikan perhatian yang lebih banyak terhadap isu tersebut. Sebagai langkah ;~w;ill xrlu ;idnlly;~ data illninli yang tncli~lukunp~c ndi~p;~tcl rschul di :Itas scltinggt institusiinstitusi terkait seperti Deptan. Depkes. KLH perlu ~nengadakan pengkajian dan penelitian mengenai masalall terkait.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKajian Kontaminasi Dioksin pada Bahan Panganid
dc.title.alternativeProsiding Seminar Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen untuk Pengembangan Industri Berbasis Pertanianid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Proceedings [2790]
    Proceedings of Bogor Agricultural University's seminars

Show simple item record