dc.description.abstract | Dalam penelitian ini dilakukan analisis pewilayahan hujan dengan metode penggerombolan fuzzy dan penyusunan model prediksi curah hujan dengan teknik analisis jaringan syaraf tiruan. Hasil prediksi model curah hujan tersebut kemudian diterapkan dalam analisis ketersediaan dan kerentanan produksi padi. Sebagai studi kasus, penelitian dilakukan di empat kabupaten yang merupakan sentra produksi padi di Kabupaten Serang (Pantura Banten), Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Subang (Pantura Jawa Barat), serta Kabupaten Garut sebagai pembanding. Data yang digunakan adalah data curah hujan dari 151 stasiun hujan hasil pengamatan 1979-2007.Analisis pewilayahan menggunakan teknik analisis gerombol fuzzy pada tingkat ekivalensi 85-90% menghasilkan empat kelas curah hujan di Pantura Banten, pantura Jawa Barat dan Kabupaten Garut, yaitu (1) Wilayah I dengan intensitas curah hujan <1.000 mm/tahun, (2) Wilayah II dengan intensitas curah hujan 1.000-3.000 mm/tahun, (3) Wilayah III dengan intensitas curah hujan 3.000-3.500 mm/tahun, dan (4) Wilayah IV dengan intensitas curah hujan >3.500 mm/tahun. Dengan menggunakan tingkat ekivalensi yang lebih tinggi, sekitar 90-95%, Wilayah II dibagi lagi ke dalam tiga sub-wilayah, yaitu (1) Sub-wilayah IIA dengan intensitas curah hujan 1.000-1.750 mm/tahun, (2) Sub-wilayah IIB dengan intensitas curah hujan 1.750-2.250 mm/tahun, dan (3) Sub-wilayah IIC dengan intensitas curah hujan 2.250-3.000 mm/tahun. | id |