Perilaku keberagamaan remaja kasus pada siswa SLTA di Kota Jakarta Selatan, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Lebak
Adolescents religiousity behavior: case at Senior High School Student in South Jakarta City, Kabupaten Sukabumi, and Kabupaten Lebak

Date
2008Author
Mansoer, Masri
Slamet, Margono
Tjitropranoto, Prabowo
Sumardjo
Metadata
Show full item recordAbstract
Merosotnya perilaku keberagamaan remaja dewasa ini merupakan gambaran bahwa di Indonesia sedang terjadi gejalagejala berpotensi menuju kehancuran suatu bangsa. Lickona mengatakan bahwa ada sepuluh tandatanda yang menggambarkan kehancuran suatu bangsa. Tandatanda itu: (1) kekerasan di kalangan remaja; (2) penggunaan bahasa dan katakata kotor; (3) pengaruh kuat dari teman sebaya (peer group) dalam tindak kejahatan; (4) meningkatnya perilaku merusak diri, seperti narkoba, alkohol, seks bebas; 5) semakin kaburnya pedoman moral; (6) penurunan etos kerja; (7) semakin rendahnya rasa hormat pada orang tua dan guru; (8) rendahnya rasa tanggung jawab sebagai individu dan anggota masyarakatwarga negara; (9) semakin membudayanya nilai ketidakjujuran; dan (10) meningkatnya rasa kebencian dan saling curiga (Megawangi, 2007: 57). Recently, common problem of demoralities and crimes indicate to the un-function of religion, the destruction of family structure, and the collapse of country development and education mission which stress too much on the orientation of material values. The objectives of this research are to analyze Adolescent Islamic that behavior influence by some factors, i.e: family religiousity circle, religiousity education, social religiousity in the community, and the activity religiousity.