Show simple item record

dc.contributor.advisorGonarsyah, Isang
dc.contributor.advisorFauzi, Akhmad
dc.contributor.advisorDharmawan, Arya Hadi
dc.contributor.authorRiyanto
dc.date.accessioned2010-10-20T07:18:26Z
dc.date.available2010-10-20T07:18:26Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/40968
dc.description.abstractOtonomi daerah yang dilaksanakan sejak tahun 2001 telah membuka ruang sosial bagi proses demokratisasi dalam pembangunan wilayah. Pemerintah daerah (kabupaten/kota) memperoleh kewenangan yang lebih besar untuk mengatur kehidupan ekonomi maupun politik di daerahnya masing-masing. Namun, karena lemahnya akuntabilitas politik, administratif, dan profesionalisme dari sebagian besar pemerintah daerah sebagai akibat dari bakumain (interplay) faktor ekonomi, politik dan budaya, maka kewenangan yang lebih besar dalam bidang ekonomi dan politik tersebut justru memicu korupsi di sementara daerah yang ditandai antara lain oleh munculnya Perda-Perda bermasalah. Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor ekonomi politik dan budaya yang mempengaruhi korupsi dalam pembangunan wilayah pada era otonomi daerah di Indonesia.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKorupsi Dalam Pembangunan Wilayah : Suatu Kajian Ekonomi Politik Dan Budayaid
dc.title.alternativeIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.keywordpolitical economic
dc.subject.keywordcultural factor
dc.subject.keywordregional regulation
dc.subject.keywordgood governance
dc.subject.keywordregional administration
dc.subject.keywordEast Kalimantan


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record