Show simple item record

dc.contributor.advisorMa'arif, M. Syamsul
dc.contributor.advisorSutjahjo, Surjono Hadi
dc.contributor.advisorHasim
dc.contributor.authorNoriko, Nita
dc.date.accessioned2010-10-18T07:30:03Z
dc.date.available2010-10-18T07:30:03Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/40814
dc.description.abstractBerbagai kasus kerusakan lingkungan yang terjadi di antaranya dapat disebabkan oleh terbatasnya wawasan sebagian masyarakat Indonesia terhadap lingkungan. Wawasan tentang lingkungan hidup dan kecakapan mengelola sumberdaya alam yang berkelanjutan dapat dibangun dengan pembekalan melalui jalur pendidikan formal. Berpijak dari adanya fenomena kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia maka tujuan penelitian ini adalah membuat Analisis Kebijakan Kurikulum 1994 dan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang berkaitan dengan kompetensi lingkungan hidup siswa, menemukan faktor penting dalam PLH untuk meningkatkan kompetensi siswa tentang lingkungan hidup melalui KBK, menemukan faktor kendala utama dalam PLH, menemukan langkah stratgis dalam PLH melalui KBK, membuat Model Kurikulum Berwawasan Lingkungan, dan membuat alternatif skenario implementasi Kurikulum Berwawasan Lingkungan pada tingkat SMA. Hasil analisis kebijakan menunjukkan komponen pendukung Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) pada sekolah yang menggunakan KBK, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dan Kurikulum 1994 bervariasi pada setiap sekolah dan pada umumnya belum dilengkapi secara utuh. Kompetensi siswa tentang lingkungan hidup belum mencapai ketuntasan belajar. Hasil penelitian menunjukkan kompetensi siswa tentang lingkungan hidup bukan dipengaruhi oleh jenis kurikulum dan jurusan, tetapi lebi disebabkan oleh faktor kondisi sekolah. Berdasarkan hasil Analisis Prospektif dapat diketahui bahwa terdapat 3 (tiga) faktor penting dalam pelaksanaan PLH, yaitu Manajemen Berbasis Sekolah yang mendukung PLH, Program Kegiatan PLH, dan Inovasi dalam Metode PLH. Hasil analisis Interpretative Structural Modelling (ISM) menemukan 3 (tiga) faktor kendala utama dalam PLH yaitu Kebijakan Pemerintah yang masih top down, Manajemen Berbasis Sekolah yang belum mendukung PLH, dan Tim Monitoring dan Evaluasi PLH yang belum efektif. Sedangkan langkah strategis dalam Kurikulum Berwawasan Lingkungan adalah mengadakan diskusi tentang lingkungan melalui kegiatan ekstra kurikuler. Selanjutnya dari hasil Analisis Prospektif dan ISM dibuat Model Kurikulum Berwawasan Lingkungan yang dalam penerapannya di lapangan dapat dilakukan melalui tiga skenario.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis kebijakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan desain model kurikulum berwawasan lingkungan sekolah menengah atas (Studi kasus pada Sekolah Menengah Atas di Jakarta dan Bekasi)id
dc.title.alternativeIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.keywordCompetency Based Curriculum (KBK)
dc.subject.keywordEnvironmental education (PLH)


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record