Show simple item record

dc.contributor.authorPaada, Alimuddin
dc.date.accessioned2010-10-13T03:36:58Z
dc.date.available2010-10-13T03:36:58Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/40607
dc.description.abstractUbijalar penting untuk keamanan pangan nasional, karena terkait erat dengan kebutuhan masyarakat dan untuk mengurangi kebergantungannya terhadap jagung dan beras. Masyarakat Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung masih bergantung pada tanaman umbi-umbian termasuk ubijalar. Di Indonesia produksi ratarata ubijalar per satuan luas masih rendah yaitu sekitar 10 t/ha, sementara potensi produksi ubijalar adalah sekitar 40 t/ha. Pengembangan ubijalar layak mendapat perhatian guna menunjang diversifikasi pangan, karena selain untuk pangan, ubijalar juga berpeluang besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku industri, dan pakan. Lokasi tanam merupakan faktor pembatas pertumbuhan dan produksi ubijalar yang berkaitan dengan kondisi tanah, suhu, curah hujan, dan kelembapan. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari respons empat klon ubijalar yang dipupuk empat dosis pupuk P yang berbeda di tiga lokasi tanam sekitar TN Lore Lindu (Sulawesi Tengah). Percobaan dilaksanakan di Desa Sidera 70 meter di atas permukaan laut (m dpl), di Desa Ampera 600 m dpl, dan di Desa Wuasa 1100 (m dpl). Percobaan dilakukan dengan menggunakan rancangan petak terpisah dengan tiga ulangan yang diacak dalam rancangan acak kelompok di tiap lokasi tanam. Faktor pertama empat klon ubijalar (W0331, CIP-2, CIP-3 dan B0088), dan faktor kedua empat dosis pupuk fosfor (P2O5): tanpa pupuk (P0); 100 kg P/ha (P1); 200 kg P/ha (P2); dan 300 kg P/ha (P3). Setiap unit perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian ini didapatkan, semua klon ubijalar yang diuji berproduksi dan berkualitas optimal di tiga lokasi tanam dengan dosis pemupukan fosfor yang berbeda. Pengembangan beberapa klon ubijalar disekitar TNLL sangat menjanjikan dalam rangka memenuhi kebutuhan karbohidrat masyarakat. Untuk memperoleh produksi umbi segar yang optimal, pengembangan klon ubijalar W0331 dengan 200 kg P/ha dan CIP-2 dengan 100 kg P/ha di Wuasa dan Ampera serta klon CIP-2 dan CIP-3 dengan pemupukan 100 kg P/ha di Sidera, dapat dilaksanakan. Untuk produksi bahan kering umbi optimal dapat dikembangkan W0331 dan CIP-2 di Wuasa dengan pemupukan 200 kg P/ha, serta CIP-3 dan B0088 di Ampera dan di Sidera dengan pemupukan 100 kg P/ha. Untuk mendapatkan kualitas umbi yang optimal, pengembangan klon ubijalar W0331 dan CIP-2 di Wuasa, klon W0331 dan B0088 di Ampera, klon B0088 dan CIP-2 di Sidera masing-masing dengan pemupukan 200 kg P/ha. Kadar gula dan protein umbi juga meningkat dengan meningkatnya dosis pupuk P sampai 300 kg P/ha, tanpa adanya interaksi dengan klon dan lokasi tanam. Asam amino total, metionin, ratio metionin dan lisin dengan asam amino total, meningkat dengan semakin tinggi lokasi tanam, sedangkan kadar lisin tertinggi dicapai di Ampera. Peningkatan dosis pupuk P sampai 300 kg P/ha meningkatkan kadar asam amino umbi.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleRespon beberapa klon ubi jalar terhadap fosfor di tiga lokasi tanam di sekitar taman nasional Lore Lindu (Sulawesi Tengah)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record