Rekayasa sistem agroestat hortikultura dengan pendekatan keterpaduan wilayah
Date
2007Author
Kristyanto, Handojo
Ma'arif, M. Syamsul
Eriyatno
Sutrisno
Bantacut, Tajuddin
Indrasti, Nastiti Siswi
Metadata
Show full item recordAbstract
Upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang semakin mengarah pada penciptaan kawasan-kawasan terpadu sebagai kekuatan yang mampu mendorong ekspor, menarik investor, dan berfungsi sebagai katalisator pertumbuhan dan pengembangan wilayah yang berkesinambungan. Pemberdayaan masyarakat sebagai landasan pengembangan diupayakan dengan cara meningkatkan produksi sumberdaya lahan pertanian, sehingga petani budidaya mendapatkan tambahan penghasilan dan perolehan nilai tambah secara nyata dari proses industri hasil pertanian. Peningkatan produksi budidaya yang mampu mendukung agroindustri dengan pasokan bahan baku dalam volume dan harga yang pasti, akan mensinergikan usahatani dan agroindustri, meningkatkan nilai tambah, dan meningkatkan efisiensi dari keseluruhan proses pengembangan kawasan pertanian. The effort to fasten the economy growth of developing countries is directed to create an integrated zone that will motivate export, invite investors, and be a catalyst of a continuous, growing and developing region. Empowering of the society as the ultimate goal of development will be achieved through increasing the production of horticulture farm, so that farmer got better income and a real value-added from the agro-industry process. The increase of the horticulture farm production would support agro-industry by supplying raw material in a certain price and timely volume, synchronizing agriculture and agro-industry, increasing value-added, and efficiency of the total process of agriculture development zone.