Show simple item record

dc.contributor.authorIrawan, Ludy Catur
dc.contributor.authorAndriawan, Ega
dc.contributor.authorOksowela, Tenni
dc.contributor.authorKesumawati, Inke
dc.contributor.authorReriel Anantria S.
dc.date.accessioned2010-07-26T02:39:30Z
dc.date.available2010-07-26T02:39:30Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/34667
dc.description.abstractIndonesia sebagai negara yang beriklim tropis memperoleh intensitas matahari yang cukup tinggi sepanjang tahun, sehingga dapat meningkatkan suhu lingkungan. Akibatnya, kebutuhan air bagi tubuh manusia cenderung meningkat. Oleh karena itu, minuman penyegar di Indonesia memberikan peluang bisnis yang menggiurkan. Komoditas jahe sangat cowk dengan iklim Indonesia, karena iklirnnya yang panas dan lembab dengan curah hujan yang cukup tinggi. Meskipun demikian jahe Indonesia belum begitu dikenal dalam dunia perdagangan intemasional, karena basil ekspornya sedikit bila dibandingkan dengan negara-negara lain penghasil jahe. Pada umumnya jahe digunakan dalam bentuk tepung atau oleorasinnya sebagai bahan pemberi aroma (flavouring agent) dalam indushi makanan, antara lain pembuatan gula-gula, biskuit, berbagai macam kue dan sebagainya. Di Indonesia, umumnya digunakan dalam bentuk utuh sebagai rempah-rempah. Disamping itu, jahe biasa digunakan dalam pembuatan jamu, jahe yang muda dimakan sebagai lalap, dibuat acar dan manisan yang ditaburi gula atau direndam dalam air gula. Karena dikenal dapat memberi efek panas pada perut atau dapat menghangatkan badan, maka jahe digunakan dalam behagai macam minuman yang dikenal di Indonesia yaitu bandrek, sekoteng dan sirup jahe.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePengembangan Usaha Produksi dan Pemasaran Lets Drink Bandrek (Bandrek Rasa Jeruk)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record