dc.description.abstract | orang dapat mengkonsumsi makanan yang aman. Laporan WHO (2004) menyebutkan bahwa angka kematian global akibat diare pada tahun 2002 adalah sebesar 1.8 juta orang. Pengemasan pangan Voodpackaging) dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan suatu penyediaan makanan aman, terutama aman dari mikroba penyebab-foodborne disease. Fungsi mendasar dari kemasan adalah mewadahi dan melindungi produk pangan, sehingga mernpermi~dalp enyimpanan, pengangkutan, dan transportasi. Pengemasan dimaksudkan untuk melindungi produk pangan dari kerusakan-kerusakan akibat sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk. Kontaminasi mikroba merupakan faktor potensial penyebab kerusakan produk pangan, terutama pangan yang memiliki kandungan air bebas (Aw) tinggi. Kemasan bahan I;angan sangat mempengaruhi sterilitas atau keawetan. Penggunaan jenis kemasan yang dapat melindungi produk dari serangan mikroorganisme menjadi amat penting untuk me1 indungi produk dari kontaminasi mikroba. Perak (Ag) memiliki potensi sebagai senyawa antimikroba. Menurut Yaohui et at. (2008) perak (Ag) nlemiliki aktivitas antimikroba yang efisien untuk melawan 650 tipe bakteri. Perkembangan teknologi nano merupakan salah satu alternatif 111iti1~k ne~iingl<nfle<fak~kit il?tns dayn antimikrohn pcrnk. l l n h n ~ ik c~nnsan yang memanf'aatkan teknologi nano dengan senyawa anti~nikroba perak (Ag) dibuat dengan menggunakan teknik imobilisasi dalam kemasan tersebut. | id |