dc.description.abstract | Penggunaan insektisida sintetik secara berlebihan terhadap Nilaparvata lugens dapat menyebabkan berbagai dampak negatif termasuk resurjensi sehingga dibutuhkan alternatif pengendalian yang lebih aman seperti insektisida nabati Piper retrofractum dan Tephrosia vogelii. Penelitian ini bertujuan menentukan selektivitas ekstrak P. retrofractum dan T. vogelii terhadap N. lugens dan predatornya, Cyrtorhinus lividipennis, dengan menggunakan metode residu pada bibit padi. Insektisida sintetik imidakloprid digunakan sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mortalitas N. lugens dan C. lividipennis meningkat dengan makin tingginya konsentrasi bahan uji. Berdasarkan LC50 pada 72 jam setelah perlakuan (JSP), campuran ekstrak P. retrofractum dan T. vogelii sekitar 2,3 dan 1,6 kali lebih toksik terhadap N. lugens serta 1,5 dan 1,4 kali lebih toksik terhadap C. lividipennis daripada ekstrak tunggalnya secara terpisah. Campuran ekstrak tersebut bersifat sinergistik lemah terhadap N. lugens pada 48 dan 72 JSP baik pada taraf LC50 maupun LC95, sementara terhadap C. lividipennis bersifat aditif sampai sinergistik lemah. Pada 48 dan 72 JSP, ekstrak P. retrofractum dan T. vogelii serta campurannya aman terhadap C. lividipennis (nisbah selektivitas 2,45-5,96) sedangkan imidakloprid 6,3-10 kali lebih beracun terhadap predator tersebut daripada terhadap N. lugens. Dengan demikian, ekstrak P. retrofractum dan T. vogelii serta campurannya berpotensi untuk digunakan sebagai alternatif pengendalian terhadap N. lugens. | id |