Keberlanjutan Kehidupan Sosial- Ekonomi Masyarakat, Tanpa Tambang Nikel. (Studi di Pulau Gebe Propinsi Maluku Utara)
![Thumbnail](/bitstream/handle/123456789/2668/2007awh_abstract.pdf.jpg?sequence=25&isAllowed=n)
Date
2007Author
Hasyim, Abd. Wahab
Mudikdjo, Kooswardhono
Kolopaking, Lala M.
Haridjaja, Oteng
Metadata
Show full item recordAbstract
Kegiatan penambangan nikel di Pulau Gebe telah menimbulkan pengaruh terhadap kualitas air, sifat fisik dan kimia tanah, serta aspek kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan (1) Mengidentifikasi keberlanjutan kehidupan masyarakat dilihat dari dimensi ekologi, dimensi ekonomi, dan dimensi sosial budaya di Pulau Gebe pada saat ini. (2). Merumuskan sektor ekonomi alternatif sebagai upaya memelihara keberlanjutan kehidupan masyarakat di saat pulau Gebe tanpa tambang nikel. Hasil penelitian, menunjukan di lokasi yang terganggu langsung maupun Pulau Gebe secara keseluruhan, indeks keberlanjutan kehidupan masyarakat dari dimensi ekologi, dimensi ekonomi, dan dimensi sosial budaya, berada pada kondisi kurang berlanjut. (nilai indeks < 50%). Kelas kemampuan lahan di lokasi penelitian berpotensi terbatas untuk usaha budidaya pertanian. Kerusakan tanah tergolong berat, sehingga sulit dimanfaatkan untuk berbagai penggunaan lahan. Rehabilitasi lahan dari segi revegetasi, cukup berhasil berdasarkan jumlah dan karakteristik pertumbuhan tanaman di lahan bekas galian tambang. Produksi pertanian, perkebunan, tanaman pangan, kehutanan, peternakan, perikanan, usaha jasa, pendapatan masyarakat menurun sejak perusahaan tidak lagi beroperasi. Pendapat para pihak (stakeholders) sektor perikanan tangkap, merupakan pilihan utama dari empat sektor ekonomi (pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan) yang harus dikembangkan sebagai upaya mempertahankan keberlanjutan kehidupan masyarakat secara sosial ekonomi di saat pulau Gebe tanpa tambang nikel.