Show simple item record

dc.contributor.authorDarusman, Dudung
dc.date.accessioned2010-05-24T01:40:35Z
dc.date.available2010-05-24T01:40:35Z
dc.date.issued1986
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/24526
dc.description.abstractSumber penerimaan dari APBN Republik Indonesia berasal dari sektor Migas dan Non-Migas. Dalam perkembangannya pada tahun-tahun terakhir penerimaan dari sektor Migas mengalami penurunan yang cukup tajam dan sangat berarti. Harga minyak bumi di Indonesia yang pada awal Pelita IV sangat tinggi, yakni mencapai US $ 30 per barrel menurun dengan drastis pada akhir Pelita IV mencapai terendah sekitar US $ 9; walaupun kemudian naik kembali namun hanya mencapai keseimbangan tidak banyak mengalami kenaikan, akibat adanya quota OPEC, maka perkembangan harga tersebut di atas dapat dianggap menggambarkan perkembangan penerimaan negara dari sektor Migas. Penurunan penerimaan sektor Migas yang terutama disebabkan oleh turunnya harga minyak tersebut, perlu diatasi dengan usaha-usaha menaikkan pendapatan sektor Non-Migas. Salah satu sektor penerimaan yang diduga masih mungkin ditingkatkan adalah pendapatan (royalties, lisence fee) dari rente ekonomi pemanfaatan/pemanen kayu dari Hutan Alam.
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleSumber Penerimaan Negara dari Rente Ekonomi Pemanfaatan Rutan Alam Indonesiaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record