dc.contributor.author | Nandika, Dodi | |
dc.date.accessioned | 2010-05-20T01:27:44Z | |
dc.date.available | 2010-05-20T01:27:44Z | |
dc.date.issued | 1983 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/23543 | |
dc.description.abstract | Forests or plants are subjected to varying degrees of pollution. Air pollutants that damage trees are primarily gaseous chemicals, although particulate matter is also often involved. Industries are the primary sources of phytotoxic air pollutants such as sulfur dioxides (SO,), oxides of nitrogen (NO,), ozone, fluorides, ethylene, ammonia, chlorine and hidrogen chloride. Of these, sulfur dioxide and oxides of nitrogen are known as the main constituents of acid rain, the new fenomena which threaten the existence of forest. | en |
dc.description.abstract | Pencemaran curah hujan bukanlah fenomena baru. Istilah "hujan asam" telah tercipta lebih dari abad lalu, dicetuskan oleh Robert Angus Smith, seorang ahli Kimia bangsa Inggris yang menemukan derajat keasaman yang tinggi pada curah hujan di Manchester. Drajat keasaman curah hujan tersebut ternyata berhubungan dengan terjadinya pencemaran udara di kota tersebut. Bahkan dalam dekade terakhir ini, para ilmuwan telah mengetahui bagaimana pengaruh hujan asam terhadap lingkungan dan dampaknya terhadap ekosistem. Ternyata fenomena tersebut dapat menimbulkan kerusakan hutan dan tanaman, pencemaran perairan dan gangguan kesehatan manusia. | id |
dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | |
dc.title | Hujan Asam Suatu Fenomena yang Mengancam Kelestarian Hutan | id |