Penanganan Krisis Pangan di Kabupaten Karawang : Pendekatan LSM
Abstract
Kegiatan Praktek Kerja Pengendalian Hama Terpadu (PK-PHT) dilaksanakan di Lembaga Swadaya Masyarakat Tunas Tani Mandiri (LSM Nastari) dengan daerah kerja Kabupaten Karawang Jawa Barat pada bulan Januari-Juni 1999. Kegiatan PKPHT merupakan bagian dari penyelamatan pangan Kabupaten Karawang. Pelaksanaan PK-PHT dilakukan melalui pendekatan partisipatif, eksplorasi langsung dengan petani, bekerja bersama dengan petani, dan diskusi dengan staf Nastari. Penggalian informasi dengan mengamati fakta yang ada di lapang sebagai data primer dan data sekunder diperoleh dari wawancara dengan petani, tokoh masyarakat, dan studi literatur. LSM Nastari telah melakukan pendampingan teknis untuk membantu petani dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian sehingga pendapatan dan taraf hidup petani meningkat. Model pertanian yang dikembangkan adalah pertanian dengan input luar rendah, ramah lingkungan, dan berkelanjutan melalui pendekatan partisipatif Kegiatan yang dilakukan oleh LSM Nastari cukup banyak, antara lain: penyediaan informasi yang diperlukan petani, PRA, dana bergulir, pengendalian hama, dan lain-lain. Kabupaten Karawang mengalami penurunan hasil panen karena serangan hama yang tinggi, seperti wereng coklat, tikus, dan keong emas. Penurunan hasil penen ini semakin memperparah krisis pangan yang dialami Indonesia tahun 1998 karena posisi Karawang sebagai lumbung padi untuk Jakarta dan sekitarnya. Nastari melalui program penyelamatan pangan dengan bantuan dana dari Peace Wind Japan (PWJ) melakukan kegiatan-kegiatan untuk mempertahankan hasil panen dan meningkatkan daya beli masyarakat. Kegiatan dilaksanakan dengan partisipasi maksimum dari masyarakat. Nastari membantu masyarakat untuk mengidentifikasi masalah, merencanakan, menj alankan, dan mengevaluasi kegiatan. Program penyelamatan pangan terdiri dari kegiatan penyelamatan produksi pangan dan kegiatan dana bergulir. Kegiatan penyelamatan produksi pangan untuk mengantisipasi gagal panen dengan melakukan pengendalian hama terpadu yang berwawasan lingkungan melallli mekanisme kelompok. Ledakan hama dikendalikan dengan pestisida botanis karena lebih murah, aman bagi lingkungan, dan efektif. Sementara kegiatan dana bergulir dilakukan dengan memfasilitasi kelompok tani untuk melakukan kegiatan-kegiatan produktif untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Collections
- UT - Plant Protection [2363]