Show simple item record

dc.contributor.authorEkawati, Maria
dc.date.accessioned2010-05-16T12:11:24Z
dc.date.available2010-05-16T12:11:24Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/22011
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari kinerja penyelenggaraan PMT-AS, mempelajari kinerja penyelenggaraan kudapan PMT-AS, dan menganalisis hubungan kandungan energi dan protein dengan biaya kudapan PMT-AS di Desa Cibatok II dan Desa Sukamaju, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilakukan di SD Cibatok V dan MI Sirojussibyan, Desa Cibatok II, serta SD Cemplang III dan MI Mathla'ul Anwar, Desa Sukamaju pad a Bulan Maret 1998. Penelitian ini merupakan bag ian dari Studi Pendampingan Penyelenggaraan PMT-AS oleh Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Boger (1997/1998). Penelitian dilakukan terhadap penyelenggara PMT-AS tingkat sekolah meliputi kepala sekolah, kelompok masaklPKK dan guru. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data penyelenggaraan PMT-AS (persiapan, pelaksanaan dan pelaporan) diperoleh dari Tim Studi Pendampingan Penyelenggaraan PMT-AS Jurusan GMSK, Faperta, IPB (1997/1998). Data penyelenggaraan kudapan PMT-AS (perencanaan, pengadaan bahan, pengolahan, pendistribusian dan pelaksanaan), harga bahan makanan utama, tambahan, bahan bakar dan transpor serta data keadaan sekolah diperoleh dari hasil wawancara dan pengamatan. Penilaian kinerja penyelenggaraan PMT-AS ditentukan berdasarkan sistem skor dengan nilai maksimum 100 % dan hasilnya dikategorikan menjadi baik bila > 80%, cukup bila 60% - 80% dan kurang bila < 60%. Kinerja penyelenggaraan PMT-AS Bulan Desember 1997 dan Maret 1998 diuji beda dengan Uji Beda Dua Nilai Tengah (Walpole, 1992). Penilaian kinerja penyelenggaraan kudapan PMT-AS ditentukan berdasarkan sistem skor dengan nilai maksimum 100 % dan hasilnya dikategorikan menjadi baik bila > 80%, cukup bila 60% - 80% dan kurang bila < 60%. Untuk mendapatkan kandungan gizi kudapan dihitung dengan mengkonversikan bahan baku penyusun kudapan ke dalam Daftar Komposisi Bahan Makanan (Hardinsyah & Briawan, 1990). Biaya pembuatan kudapan dihitung berdasarkan biaya bahan utama, bahan tambahan, bah an bakar dan transpor dibagi dengan jumlah kudapan yang dibuat. Harga energi dan protein dalam kudapan didapat berdasarkan harga kudapan yang dibuat dibagi dengan kandungan energi dan protein. Kinerja penyelenggaraan PMT-AS Bulan Desember 1997 dan Maret 1998 di SD Cibatok V dikategorikan cukup, MI Sirojussibyan dikategorikan kurang dan MI Mathla'ul Anwar dikategorikan baik. Kinerja penyelenggaraan PMT-AS pada Bulan Desember 1997 di SD Cemplang III dikategorikan kurang dan pada Bulan Maret 1998 dikategorikan baik. Hasil uji beda dua nilai tengah pada Bulan Desember 1997 dan Maret 1998 menunjukkan perbedaan dengan adanya peningkatan kinerja penyelenggaraan PMT-AS. Penyelenggaraan kudapan pad a Bulan Maret 1998 di SD Cibatok V, SD Cemplang III dan MI Mathla'ul Anwar dikategorikan cukup, sedangkan MI Sirojussibyan dikategorikan kurang. Kandungan gizi kudapan tidak ada yang sesuai dengan persyaratan gizi PMT-AS. Energi berkisar antara 34,3 % - 74,3 % dan protein berkisar antara 30,0 - 86,0 % dari nilai energi dan protein yang dianjurkan. Dari 12 kudapan yang disajikan, papais pisang yang dibuat oleh kelompok masak II MI Sirojussibyan mengandung energi tertinggi (223 Kalori) dan lontong isi sayur yang dibuat oleh MI Mathla'ul Anwar mengandung protein tertinggi (4,3 gram). Energi dan protein terendah pada kue bugis yang dibuat oleh SO Cemplang III (103 Kalori dan 1,5 gram). Persentase harga kudap''ln terhadap anjuran berkisar antara 26,8 % - 77,2 %. Harga kudapan tertinggi pada papais pisang yang dibuat oleh kelompok masak II MI Sirojussibyan sebesar Rp 193,- dengan harga energi dan protein masing-masing sebesar Rp 0,9/Kalori dan Rp 87,7/gram. Harga kudapan terendah pad a bala-bala yang dibuat oleh SO Cemplang III sebesar Rp 67,- dengan harga energi dan protein masing-masing sebesar Rp 0,6/Kalori dan Rp 35,3/gram. Kandungan energi dan protein serta biaya pembuatan kudapan masih belum sesuai dengan anjuran PMT-AS (Rp 250,-/paket, energi 300 Kalori dan protein 5 gram). Berdasarkan jenis kudapan yang diberikan, hanya kandungan energi yang berpengaruh nyata pad a harga kudapan, dengan persamaan Harga = - 0,779 + 0,773 Energi. Untuk mendapatkan energi sebesar 300 Kalori dan protein sebesar 5 gram pad a Bulan Maret 1998, maka harga yang harus terpenuhi sebesar Rp 231,-. Dari kenaikan harga-harga bahan makanan pad a Bulan Maret 1999, terjadi kenaikan harga sebesar 57 %. Untuk memperoleh energi sebesar 300 Kalori dan protein 5 gram pad a Bulan Maret 1999, maka harga kudapan yang harus terpenuhi sebesar Rp 363,-. Penganekaragaman jenis kudapan dan inovasi baru berupa pembuatan jenis kudapan baru dengan rasa dan penampakan yang lebih menarik dari bahan yang ada di desa setempat dibutuhkan untuk merangsang murid-murid agar mau mengkonsumsi kudapan yang dibagikan dan memberikan alternatif bahan baku yang lebih luas.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePenyelenggaraan, Kandungan Gizi dan Analisis Biaya Kudapan PMT-AS di Desa Cibatok II dan Desa Sukamaju, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogorid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record