Show simple item record

dc.contributor.authorWulansari, Lusiana
dc.date.accessioned2010-05-16T12:02:03Z
dc.date.available2010-05-16T12:02:03Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/22008
dc.description.abstractTujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui kontribusi energi dan protein mie instan terhadap kecuhtpan gizi mahasiswa UI yang mondok. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui pengetahuan gizi dan sikap contoh terhadap mie instan dan hubullgannya, (2) mengetahui hubungan pengetahllan gizi dengan jumlah mie instan yang dikonsllmsi contoh dalam seminggu, (3) mengetahui rata-rata kontribusi energi-protein mie instan terhadap kecukupan gizi contoh dan (4) mengetahui hllbungan aktivitas dengan konsumsi contoh. Penelitian dilaksanakan di Universitas Indonesia, dari awal bulan Juni 1998 sampai akhir Juli 1998. Data yang terkumpul merupakan data primer dan data sekunder. Data primer didapat melalui wawancara dan kuisioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari Biro akademik Kemahasiswaan VI. Pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan tehnik penarikan contoh acak sederhana (Simple Random Sampling). Total contoh adalah 36 orang. Analisa data dilakukan secara deskriptif dan statistik yang dibantu komputer paket program MSVSTAT 4.11 dan LOTUS Versi 5.0. Analisa deskriptif digunakan untuk mengetahui penyebaran data hasil penilaian contoh dari tiap-tiap variabel yang dipelajari. Analisa ini dilakukan pada data mengenai karakteristik umum contoh, kebiasaan mengkonsumsi mie instan pada contoh, karakteristik pemilihan mie instan, dan aktivitas. Analisa statitik yang dipakai ialah analisa Korelasi Rank SiJearman lIntuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi dengan sikap contoh terhadap mie instan dan hubungan tingkat aktivitas contoh dengan kecukupan energi-protein dan hubungan aktivitas dengan kontribusi energi-protein mie instan. Uji Khi-kuadrat digunakan untuk menganalisa hubungan antara pengetahuan gizi dengan jumlah mie instan yang dikonsumsi contoh dalam seminggu. Contoh dengan kiriman minimal Rp 250 ribu per bulan merupakan jumlah terbanyak, yaitu 23 orang. Hanya 3 orang yang mengatakan tidak mendapatkan kiriman secara rutin tiap bulannya. Sebanyak 20 orang yang mengatakan mendapatkan tambahan penghasilan dengan bekerja. Jumlah contoh yang mengalokasikan uang sakunya (kiriman + pendapatan bekerja) untuk kebutuhan makan dengan proporsi alokasi sedang (26 persen sampai 50 persen) merupakan jumlah terbanyak, yaitu 30 orang. Sebanyak 8 orang yang mengalokasikan uang sakunya (Rp 250 ribu sampai Rp 350 ribu) untuk kebutllhan makan dengan proporsi sedang, dan untuk uang saku sebesar di atas Rp 350 ribu, terdapat 5 orang. Selain itu diketahui rendahnya kiriman per bulan yng diperoleh contoh (kategori di bawah Rp 150 ribu) cenderung alokasi kebutuhan makannya tinggi, yaitu terdapat 2 orang yang mengatakan hampir seratus persen kiriman yang didapat digunakan untuk kebutuhan makan. Rata-rata jumlah mie instan yang dikonsumsi contoh dalam seminggu adalah tiga bungkus (10 orang). Umumnya contoh mengkonsumsi satu bungkus mie ins tan dalam sekali makan (31 orang) dengan jenis menghidangkannya yang sering dikonsumsi adalah berkuah (22 orang). Dan sebanyak 18 orang yang mengkonsumsi mie instan di pagi hari. Prioritas utama pilihan suatu merek mie instan karena alasan rasa (23 orang). Prioritas informasi pada kemasan mie instan yang diperhatikan contoh adalah tanggal kadaluarsa (24 orang). Alasan utama mengkonsumsi mie instan adalah karena kepraktisannya (35 orang). Contoh yang diamati kebanyakan memiliki pengetahuan gizi tinggi, yaitu sebanyak 31 orang, sedangkan umumnya contoh memiliki sikap yang positif terhadap mie instan. Antara pengetahllan gizi dan sikap contoh terhadap mie instan memiliki hubungan yang tidak nyata pada taraf uji 5% (p=0,969), tetapi terdapat kecenderungan adanya peningkatan pengetahuan gizi akan diikuti dengan meningkatnya sikap contoh terhadap mie instan. Hubungan antara pengetahuan gizi dengan jumlah mie instan yang dikonsumsi dalam seminggu menllnjllkkan tidak adanya interaksi yang nyata pada tarafuji 5%. Dalam beraktivitas, contoh memerlukan waktll antara 6 sampai 18 jam dengan rata-rata 9,5 jam per hari. Aktivitas ini menyangkut kegiatan akademis, kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan non-akademis. Rata-rata kecukupan energi dan protein contoh pria sebesar 2558 Kal dan 57,0 g, konslImsi energi dan proteinnya sebesar 2163 Kal dan 53,7 g, sehingga tingkat konsllmsi energi mencapai 85,63% dan tingkat konsumsi protein mencapai 94,40%. Rata-rata kecllkupan energi dan protein untuk contoh wanita adalah 2007 Kal dan 47,2 g, sedangkan konsumsi energi dan proteinnya sebesar 2246 Kal dan 53,3 g dengan tingkat konsumsi energi dan protein mencapai 112,99% dan 112,93%. HlIbungan antara tingkat aktivitas contoh dengan total konsumsi energi-protein menunjukkan adanya hubungan yang nyata pacla aktivitas-konsumsi energi, dan hubungan yang tidak nyata pada aktivitas-konsumsi protein. Kisaran kontribusi energi mie instan adalah 3,58 sampai 20,14% dengan ratarata sebesar 9,64% dan kecukupan gizi, sedangkan kontribusi protein mie instan terhadap kecukupan gizi berkisar antara 4,19 sampai 21,22% dengan rata-rata 9,44%. Hubungan antara aktivitas clengan kontribusi energi-protein mie instan menunjukkan tidak nyata pada taraf uji 5%, tetapi hubungan ini memiliki kecenderungan dengan semakin meningkatnya aktivitas, maka kontribusi energi-protein mie instan juga akan meningkat.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKontribusi Mie Instan terhadap KecuImpan Gizi Mahasiswa Universitas Indonesia Jakarta.id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record