Show simple item record

dc.contributor.authorImanuddin
dc.date.accessioned2010-05-15T08:29:51Z
dc.date.available2010-05-15T08:29:51Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/21908
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan mempelajari konsumsi makanan dan sagu yang disebut sinonggi pada tingkat rumah tangga menurut golongan umur anggota rumah tangga. Seeara khusus penelitian ini bertujuan mempelajan: (1) ada tidaknya perbedaan frekuensi konsumsi sinonggi antar golongan umur anggota rumah tangga, (2) ada tidaknya perbedaan proporsi energikonsurnsi sinonggi(terhadap total energi konsumsi makanan) antar golongan umur anggota rumah tangga, (3) ada tidaknya hubungan antara preferensi lernadap sinonggi dengan frekuensi konsumsi sinonggi anggota rumah tangga menu rut golongan umur, (4) ada tidaknya hubungan antara preferensi terhadap sinonggi dengan proporsi energi konsumsi sinonggi anggota rumah tangga menurut golongan umur, (5) ada tidaknya hubungan antara penilaian terhadap nilai sosial sinonggi dengan frekuensi konsumsi sinonggi anggota rumah tangga menu rut golongan umur, (6) ada tidaknya hubungan antara penilaian terhadap nilai sosial sinonggi dengan proporsi energi konsumsi sinonggi anggota rumah tangga menurut golongan umur. Penelitian dilakukan di Kelurahan Unaaha, Keeamatan Unaaha, Kabupaten Kendan, Propinsi Sulawesi Tenggara, dari Bulan Mei sampai Bulan Juni 1999. Pengambilan eontoh didasarkan pada area yaitu Rukun Warga (RW). Pada setiap RW dan 4 RW yang ada, masing-masing diambil 10 rumah tangga (yang termasuk dalam populasi sampling) secara acak sederhana, sehingga diperoleh jumlah eontoh sebanyak 40 rumah tangga. Dari setiap rumah tangga eontoh ini, diambil 3 orang anggota rumah tangga, yang terdiri dari; 1 orang berumur 13-19 tahun, 1 orang berumur 20-44 tahun dan 1 orang berumur 45-65 tahun. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap, yaitu (1) penelitian pendahuluan dan (2) penelitian utama. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara pengamatan langsung, wawaneara menggunakan daftar dan penimbangan makanan. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dengan cara pencatatan data yang ada pad a buku induk dan potensi wilayah kelurahan tempat penelitian. Analisis data dilakukan seeara statistik, berupa statistik desknptif dan inferensia. Analisis seeara inferensia menggunakan uji t (Steel & Torrie, 1995) dan uji Chi-Kuadrat (Siegel, 1997). Uji t untuk melihat ada tidaknya perbedaan frekuensi konsumsi sinonggi dan proporsi energi konsumsi sinonggi antar golongan umur. Sedangkan uji Chi-Kuadrat untuk melihat ada tidaknya hubungan antara preferensi terhadap sinonggi, penilaian terhadap nilai sosial sinonggi dengan frekuensi konsumsi sinonggi dan dengan proporsi energi konsumsi sinonggi menurut golongan umur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sinonggi dikonsumsi setiap han oleh anggota rumah tangga, dan frekuensi konsumsinya lebih sering pada go long an umur tua. Anggota rumah tangga pada golongan umur 45-65 tahun mengkonsumsi sinonggi rata-rata 2 kali konsumsi sinonggi dengan rata-rata yang sama, yaitu 1 kali sehan. Konsumsi sinonggi anggota rumah tangga pada golongan umur 45-65 tahun menyumbang energi sebesar 13%, sedangkan pad a golongan umur 20-44 tahun dan 13-19 tahun, masing-masing menyumbang energi sebesar 10% dan 9% terhadap total energi konsumsi makanannya. Hal ini menunjukkan bahwa proporsi energi konsumsi sinonggi lebih tinggi pada golongan umur tua. Konsumsi sinonggi anggota rumah tangga pad a ketiga golongan umur ini, tidak sebagai sumber utama energi dalam total konsumsi makanannya, sehingga tidak berfungsi sebagai makanan pokok, tetapi sebagai pend am ping makanan pokok, yang dalam penelitian ini adalah nasi dari beras. Tidak ada anggota rumah tangga yang menjadi contoh dalam penelitian ini yang tidak suka sinonggi. Tingkat preferensi anggota rumah tangga terhadap sinonggi berkisar antara kurang sUka dan sang at sUka. Anggota rumah tangga yang paling ban yak kurang suka sinonggi adalah pada go long an umur mud a, sedangkan yang paling ban yak suka dan sangat sukasinonggi adal,ah J)ada golongan, umur tua. Anggota rumah tangga yang tingkat preferensinya tinggi terhadap sinonggi lebih sering dan lebih banyak mengkonsumsi sinonggi dibandingkan dengan anggota rumah tangga yang tingkat preferensinya rendah terhadap sinonggi. Anggota rumah tangga pada golongan umur muda paling ban yak yang memberikan penilaian yang rendah terhadap nilai sosial sinonggi dibandingkan dengan golongan umur tua. Penilaian terhadap nilai sosial sinonggi oleh anggota rumah tangga ini, tidak berpengaruh pada penerimaannya terhadap sinonggi, baik dalam frekuensi konsumsi maupun dalam jumlah yang dikonsumsi. Hal ini dapat disebabkan karen a sinonggi sudah dikonsumsi oleh anggota rumah tangga sejak usia kanak-kanak dan secara turun-temurun oleh masyarakat di daerah penelitian ini, sehingga konsumsi sinonggi dianggap sebagai hal yang biasa. Di samping itu, sagu sebagai bahan mentah dari sinonggi selalu tersedia di rumah tangga contoh.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKonsumsi Makanan dari Sagu (Sinonggl) pada Tingkat Rumah Tangga Menurut Golongan Umur Anggota Rumah Tangga (Di Kelurahan Unaaha, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Kendari, Propinsi Sulawesi Tenggara)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record