Show simple item record

dc.contributor.authorFitriah
dc.date.accessioned2010-05-15T07:10:12Z
dc.date.available2010-05-15T07:10:12Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/21863
dc.description.abstractPraktik Kexja Pengendalian Hama Terpadu (PK-PHT) ini bertujuan: (1) mengenal organisasi, mekanisme kexj a dan kegiatan Satuan Tugas Balai Proteksi Tanarnan Pangan dan Hortikultura (Satgas BPTPH) IV DIG Jakarta, (2) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa melalui latihan keIj a, (3) melaksanakan kegiatan di Satgas BPTPH IV DIG Jakarta khususnya di unit pelayanan teknis, yaitu pengarnatan masalah hama dan penyakit tanaman bayam dan caisin di Kelurahan Barnbu Apus, Jakarta Timur. Kegiatan PK-PHT dilaksanakan di Satgas BPTPH IV DIG Jakarta, Cibubur, Jakarta Timur dari bulan Februari sarnpai Juni 1999. Kegiatan yang dilakukan selama PK-PHT adalah pengenalan Satgas BPTPH IV DKI Jakarta, kajian tugas dan fungsi Satgas, pengarnatan dan identifikasi OPT, pengawasan pestisida dan kunjungan lapangan. PK-PHT dilaksanakan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan di Satgas BPTPH IV DKI Jakarta. Teknik yang digunakan berupa wawancara, diskusi, studi pustaka dan praktik langsung. Pengamatan OPT pada tanaman pangan dan hortikultura dilakukan dengan dua cara, yaitu pengarnatan tetap dan pengamatan keliling atau patroli. Pengarnatan tetap bertujuan untuk mengetahui kepadatan populasi harna dan musuh alarni, serta intensitas serangan. Pengarnatan keliling atau patroli bertujuan untuk mengetahui tanaman terserang dan terancarn, luas pengendalian, bencana alarn, serta rnengumpulkan inforrnasi tentang penggunaan, peredaran dan penylrnpanan pestisida. Hasil pengarnatan tetap dan pengarnatan keliling ini dilaporkan dalam bentuk laporan setengah bulanan oleh PHP. Kegiatan pengawasan, peredaran, penggunaan dan penyimpanan pestisida dilakukan terhadap kios-kios pestisida maupun di tingkat pengecer yang terdapat di wilayah kerja DKI Jakarta. Penyirnpangan-penyirnpangan yang rnasih terjadi adalah rnasih beredarnya pestisida yang telah habis rnasa berlakunya, rusaknya label dan wadah pestisida serta adanya kios pestisida yang berdekatan dengan toko penjual bahan-bahan rnakanan. Pelanggaran yang dilakukan oleh petani adalah kurang memperhatikan penggunaan pestisida sesuai anjuran baik dalarn hal dosis, jenis harnaipatogen sasaran rnaupun frekuensi penyernprotan, serta tidak rnenggunakan alat pengarnan saat penyernprotan. Untuk rnengatasinya petugas mernberikan pengarahan cara penggunaan pestisida yang tepat dan benar kepada petani. Berdasarkan hasil pengarnatan dan identifikasi OPT, harna dan penyakit yang terdapat pada pertanarnan bayam di Kelurahan Barnbu Apus adalah trips, belalang, Liriomyza sp., ulat daun (Spodoptera litura dan Chysodeixis chalcites), Albugo sp. penyebab penyakit karat putih dan Pythium sp. penyebab rebah semai, sedangkan hama dan penyakit yang terdapat pada pertanarnan caisin adalah Phyllotreta vittata, Liriomyza sp., Plutella xylostella, Phoma lingam penyebab penyakit kaki hitam dan Curvularia sp. penyebab penyakit bercak daun. Secara umum, intensitas serangan hama dan penyakit tersebut rendah, kecuali P. vittata yang intensitas serangannya cukup tinggi. Dalam pengendalian OPT petani umumnya menggunakan pestisida terutama insektisida. Pelaksanaan PHT secara umum kurang diperhatikan oleh petani. Dengan penerapan PHT, petani dapat mengurangi biaya produksi dan ketergantungan terhadap pestisida. PHT dapat diterapkan dengan cara-cara budidaya tanaman seperti menanam varietas tahan, rotasi tanaman, pengolahan tanah dan sanitasi lahan. Penanaman tanaman perangkap atau tanaman yang bersifat sebagai penolak hama dapat diterapkan terutama untuk menekan populasi hama ulat daun.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleLaporan Praktik Kerja Pengendalian Hama Terpadu di Satuan Tugas Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura IV Dki Jakartaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record