Show simple item record

dc.contributor.authorRozalinda, Desi
dc.date.accessioned2010-05-14T09:15:46Z
dc.date.available2010-05-14T09:15:46Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/21726
dc.description.abstractPercobaan ini bertujuan untuk mengetahui varietas padi gogo yang dapat memberikan hasil tertinggi serta memberikan pengaruh terbesar terhadap pertumbuhan karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) TBM-3 dan TBM-4 Percobaan dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan bulan November 1998 di Perkebunan Citarik, PTP Nusantara VIII, Pelabuhan Ratu, Jawa Barat dengan ketinggian tempat 100 - 200 m di atas permukaan laut. Tanaman karet yang digunakan adealah klan PR 300 berumur 3 tahun (TBM-3) dan 4 tahun (TBM-4) yang berjarak tanam 6 m x 3.3 m. Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Rancangan Petak Terbagi dengan pengaturan perlakuan secara faktoria!' Dua faktor perlakuan yang diteliti yaitu umur tanaman karet yang terdiri atas TBM-3 (T 1) dan TBM-4 (T 2) ditempatkan sebagai petak utama. Faktor kedua, empat varietas padi gogo yang terdiri atas varietas lokal (Vo), varietas Gajah Mungkur (VI), varietas Way Rarem (V2) dan varietas Jatiluhur (V3) ditempatkan sebagai anak petak. Dengan demikian terdapat 8 kombinasi perlakuan masing-masing terdiri atas 3 ulangan) sehingga seluruhnya terdapat 24 satuan percobaan. Peubah yang diamati meliputi pertambahan lilit batang tanaman karet, intensitas radiasi surya yang diteruskan pada pukul 09.00, 12.00 dan 14.00 di sekitar tanaman karet, produksi yang dihasilkan oleh keempat varietas padi gogo dan pendapatan usahatani. Hasil percobaan menunjukkan umur tanaman karet berpengaruh terhadap pertambahan lilit batang pada 2 BSP dan 3 BSP; intensitas radiasi surya yang diteruskan pukul 09.00 pada 7 BSP, pukul 12.00 pada 4 BSP dan 6 BSP serta pukul 14.00 pada 4 BSP; dan produksi padi gogo (berat gabah basah dan berat gabah kering). Varietas padi gogo tidak berpengaruh terhadap pertambahan lilit batang tanaman karet, tetapi berpengaruh terhadap produksi gabah per petak dan per hektar. Varietas Gajah Mungkur (Vi) menghasilkan produksi gabah yang tertinggi daripada varietas lainnya. Interaksi antara umur tanaman karet dan varietas padi gogo tidak berpengaruh terhadap pertambahan lilit batang tanaman karet, intensitas radiasi surya yang diteruskan di sekitar tanaman karet dan produksi padi gogo. Dalam 1 hektar perkebunan karet dengan j arak tanam 6 m x 3.3 m, luas areal yang dapat ditanami tanaman sela padi gogo pada umur karet 3 tahun (TBM-3) ± 66.67 % dan TBM-4 ± 33.33 persen. Keempat varietas padi gogo yang ditanam pada gawangan karet TBM-3 memberikan produksi yang lebih tinggi dan peluang usahatani yang cukup menguntungkan, sebaliknya dengan TBM-4. Besarnya produksi dan pendapatan yang diperoleh dari masing-masing varietas padi gogo di lahan karet TBM-3 seluas 1 hektar dengan jarak tanam 6 m x 3.3 m, yaitu 55l.813 kg GKG dengan Pendapatan/keuntungan sebesar Rp 350 634,- untuk varietas lokal; 2 047.740 kg GKG dengan pendapatan/keuntungan sebesar RP 2 581 591,- untuk varietas Gajah Mungkur; 1 934.207 kg GKG dengan pendapan/keuntungan sebesar Rp 2 418 411,- untuk varietas Way Rarem; dan 1 510.190 kg GKG dengan pendapatan/keuntungan sebesar Rp 1 783 267,- untuk varietas jatiluhur.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleOptimalisasi pemanfaatan gawangan karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) TBM 3 dan TBM 4 dengan beberapa varietas padi gogo (Oryza sativa L.) sebagai tanaman selaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record