Show simple item record

dc.contributor.authorMiranda, Rio Ragis
dc.date.accessioned2010-05-12T09:23:53Z
dc.date.available2010-05-12T09:23:53Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/20540
dc.description.abstractKegiatan magang dilaksanakan sejak tanggal 14 Februari hingga 17 juni 2008 di perkebunan kelapa sawit Gunung Kemasan Estate, Minamas Plantation, Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Tujuan dari kegiatan magang ini adalah membandingkan antara pengetahuan yang diterima selama perkuliahan dan keadaan nyata di lapangan, memperoleh pengetahuan pengelolaan teknis dan manajerial di lapangan pada berbagai level pekerjaan, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas panen, menganalisis pengelolaan pemanenan dengan harapan memberikan masukkan yang efektif dan efisien dalam kegiatan pemanenan. Selama melakukan kegiatan magang penulis melaksanakan seluruh jenis pekerjaan di lapangan dan di kantor pada seluruh level manajerial yang diizinkan manajemen kebun mulai dari pekerja harian lepas (PHL), pendamping mandor, dan pendamping asisten dengan metode yang digunakan yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Dalam pelaksanaan magang penulis melakukan berbagai macam kegiatan yang meliputi kegiatan di pemupukan organik dan anorganik, sensus pokok, perawatan jalan dan jembatan, pengendalian gulma chemist dan manual, penunasan, sensus buah, dan panen. Secara umum Kebun Gunung Kemasan Estate (GKE) memiliki tipe tanah mineral dengan kategori kelas III. Sedangkan untuk tingkat kemiringan lahan mencapai > 150 . Curah hujan bulanan rata-rata sebesar 164.85 mm dan rata-rata curah hujan tahunan sebesar 1 921.8 mm. Menurut Schmidt dan Ferguson, iklim di Kebun GKE termasuk tipe iklim B (basah), dengan suhu tahunan berkisar rata- rata 28ºC – 32ºC dan kelembaban udara 47 % per bulan. Kehilangan produksi merupakan salah satu hal yang harus dihindarkan dalam mencapai kuantitas produksi yang optimal. Produksi yang optimal hanya dapat dicapai apabila losses (kehilangan) produksi minimal. Sumber losses produksi di lapangan ialah : 1) Buah mentah yang terpanen sebanyak 5 janjang, 2) Buah matang tidak terangkut ke TPH sebanyak 5 janjang, 3) Buah tinggal sebanyak 17 janjang, 4) Brondolan di bunga matahari sebanyak 110 butir, 5) Brondolan di piringan sebanyak 315 butir, 6) Brondolan di ketiak pelepah sebanyak 192 butir, dan 7) Brondolan di potongan tangkai sebanyak 33 butir. Oleh karena itu untuk mengatasi tingkat kehilangan produksi yang tinggi yaitu dengan pemberlakuan sistem pengawasan yang ketat dan pemberian insentif yang sesuai kepada pemanen sehingga kegiatan panen dapat berjalan dengan baik. Antara rentang tahun 2004 ke tahun 2005 luas areal pertanaman di kebun GKE mengalami peningkatan, hal ini disebabkan oleh adanya kerjasama antara kebun GKE dengan kebun tetangga dengan adanya penambahan blok. Sehingga produksi TBS ikut meningkat.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)
dc.titleManajemen Panen Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT. Gunung Kemasan Estate, Minamas Plantation, Pulau Laut, Kalimantan Selatanid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record