dc.description.abstract | Penggunaan bahan kimia untuk mengendalikan penyakit hawar daun kentang merupakan cara pengendalian yang banyak dipilih oleh petani sehingga menimbulkan akumulasi biaya produksi serta dampak negatif terhadap lingkungan. Penggunaan agens antagonis sebagai alternatif pengendalian yang lain terutama untuk patogen tanah telah banyak dicoba, sedangkan untuk patogen filosfir masih dalam tahap penelitian. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk: (1) Mengetahui secara in-vitro potensi penghambatan perkembangan P. infestans oleh bakteri Pseudomonas spp. kelompok f1uorescens, (2) Mengetahui peranan agens antagonis Pseudomonas spp. kelompok f1uorescens dalam mengendalikan penyakit hawar daun kentang (Phytophthora infestans), (3) Mengetahui saat yang tepat untuk mengendalikannya, , (4) Analisis populasi mikroorganisme tanah pad a berbagai interaksi perlakuan. Penelitian ini dilakukan di Lahan Percobaan Balai Penelitian Hortikultura Segunung, Cipanas, Cianjur serta Laboratorium Bakteriologi dan Mikologi Tumbuhan, jurusan HPT, FAPERTA, IPB. Mulai Februari sampai Oktober 1996. Metode yang digunakan untuk menguji antagonisme secara in-vitro adalah metode cawan gores dan metode cawan tuang. Pada metode cawan tuang, bakteri antagonis dengan konsentrasi 107 cfu/ml ditumbuhkan terlebih dahulu sekitar 24 jam kemudian pad a bagian tengah cawan diletakkan isolat murni dari P. infestans. Pada metode cawan gores, bakteri antagonis dan patogen diletakkan bersamaan pada kedua sisi cawan dengan jarak sekitar 4 cm. Media yang digunakan untuk pengujian ini adalah V8-juice Agar, pengamatan dilakukan terhadap jari-jari koloni dari P. infestans. | id |