Show simple item record

dc.contributor.authorOktarina, Rita
dc.date.accessioned2010-05-12T05:19:41Z
dc.date.available2010-05-12T05:19:41Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/20145
dc.description.abstractPadi merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun produksi padi nasional saat ini belum mampu mencukupi kebutuhan nasional. Salah satu kendala yang menyebabkan rendahnya produktivitas padi adalah adanya serangan hama wereng batang cokelat (Nilaparvata lugens Stål.). Hama ini mampu membentuk populasi cukup besar dalam waktu singkat dan merusak tanaman pada semua fase pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan menganalisis tanggap fungsional predasi C. lividipennis dengan cara mengukur tingkat predasi kepik dalam menekan populasi WBC. Setiap 1, 2, 3, 4, dan 5 pasang kepik predator serta perlakuan kontrol dilepas pada 2 bibit tanaman padi kultivar Ciherang berumur 35 HST di dalam sebuah tabung plastik bertutupkan kain kasa yang 2 hari sebelumnya diinfestasi 2 pasang imago WBC berumur 4 hari. Setelah 2 hari kepik predator dilepas, tanaman direndam dalam larutan acid fuchsin dan selanjutnya dibedah untuk diamati jumlah telur WBC yang dipredasi. Sejumlah kepik predator yang sama diujikan dengan perlakuan seperti di atas pada bibit padi yang berada di dalam sebuah ember dan ditutup dengan kurungan plastik. Kepik predator dan WBC dibiarkan tumbuh dan berkembang hingga tanaman berumur 105 HST. Jumlah kepik predator dan WBC diamati dan dihitung setiap 2 hari sekali. Percobaan disusun dalam rancangan acak lengkap dengan enam perlakuan pelepasan kepik dan setiap perlakuan diulang lima kali. Tingkat predasi telur WBC oleh setiap kepik C. lividipennis dihitung dengan cara membandingkan jumlah telur WBC kempis dengan jumlah telur WBC total. Fluktuasi populasi WBC dianalisis pada interval 2 hari mulai pengamatan pertama hingga periode pengamatan ke-34, sedangkan laju pertumbuhan populasi WBC dianalisis hingga periode pengamatan ke-22. Tingkat penekanan populasi dianalisis dengan menghitung selisih antara rata-rata puncak populasi WBC kontrol dan rata-rata puncak populasi WBC perlakuan dan dibandingkan dengan rata-rata puncak populasi WBC kontrol. Tingkat konsumsi kepik terhadap telur WBC tertinggi yaitu 29,4% dan terendah 7,5%. Tingkat penekanan kepik terhadap populasi WBC tertinggi yaitu 99,5% dan terendah 82,5%.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)
dc.titleTanggap fungsional predator Cyrtorhinus lividipennis Reuter (Hemiptera: Miridae) terhadap hama wereng batang cokelat nilaparvata lugens Stål. (Hemiptera: Delphacidae)id
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record