Identifikasi dan Analisa Komponen Aroma Pada Lemak Kakao Hasil Refermentasi Dengan Metode Spme-Gc (Solid Phase Microextraction-Gas Chromatography)
Abstract
Indonesia menempati urutan ketiga di dunia sebagai penghasil kakao tebanyak setelah Pantai Gading (Ivory Coast) dan Ghana. Produk kakao Indonesia terutama yang berasal dari perkebunan rakyat dicirikan dengan mutu yang rendah, kadar kotoran yang tinggi, didominasi biji tidak terfermentasi, kontaminasi serangga dan jamur yang tinggi serta mempunyai citarasa yang lemah. Metode refermentasi merupakan metode peningkatan mutu pada kakao kering siap jual yang tidak terfermentasi atau terfermentasi sebagian sehingga mempunyai mutu yang setara dengan kakao well-fermented. Metode ini dikembangkan oleh Misnawi (2003) dan berhasil meningkatkan mutu citarasa kakao secara signifikan pada skala laboratorium yang dipresentasikan dengan konsentrasi komponen pirazin yang lebih tinggi pada produk refementasi dibandingkan dengan biji kakao tidak terfermentasi.