Kajian Keberhasilan Pelaksanaan Kemitraan Dalam Meningkatkan Pendapatan Antara Petani Semangka Di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah Dengan CV Bimandiri.
Abstract
Kemitraan yang dijalankan oleh CV Bimandiri dirumuskan dalam sebuah memo kesepakatan antara kedua belah pihak yang memuat hak dan kewajibannya masing-masing. Hak petani sebagai mitra adalah petani mendapatkan harga jual sesuai dengan yang telah disepakati dan juga mendapatkan bimbingan teknis dari pihak perusahaan. Kewajiban petani adalah petani menanam semangka sesuai dengan jumlah dan kriteria buah yang diminta oleh perusahaan. Berdasarkan analisis pendapatan usahatani diketahui bahwa pendapatan atas biaya total petani mitra lebih besar jika dibandingkan dengan pendapatan atas biaya total petani non mitra. Pendapatan atas biaya total petani mitra mencapai Rp. 5.935.667, sedangkan pendapatan atas biaya total petani non mitra adalah Rp. 2.430.733. Hal ini disebabkan karena harga jual semangka petani mitra lebih besar dibandingkan harga jual semangka petani non mitra. Keuntungan petani mitra ini juga disebabkan karena harga jual semangka petani mitra ini adalah tetap tidak terkena fluktuasi harga. Hal ini yang menyebabkan pendapatan atas biaya total petani mitra lebih besar dari pendapatan atas biaya total petani non mitra. Demikian pula dengan nilai R/C atas biaya total petani mitra yang relatif lebih besar dibandingkan dengan petani non mitra. R/C atas biaya total petani mitra adalah 1.85, artinya setiap satu rupiah yang dikeluarkan oleh petani akan memberikan tambahan keuntungan sebesar Rp.1.85. Sedangkan R/C atas biaya total petani non mitra adalah 1.4, artinya setiap satu rupiah yang dikeluarkan oleh petani akan memberikan tambahan keuntungan hanya sebesar Rp. 1.4. Hasil uji Mann-Whitney U menyimpulkan bahwa nilai probabilitas (asymp.Sig) adalah 0.007 itu berarti bahwa rata-rata pendapatan petani mitra berbeda nyata dengan rata-rata pendapatan petani non mitra. Dan nilai probabilitas (asymp.Sig) rasio penerimaan dengan biaya adala 0.008 itu berarti bahwa rata-rata rasio penerimaan dengan biaya petani mitra berbeda nyata dengan rata-rata rasio penerimaan dengan biaya petani non mitraBisnis hortikultura buah-buahan, sekalipun cenderung meningkat setiap tahun dalam jumlah dan nilai, namun belum banyak dikembangkan dengan baik. Indonesia mempunyai potensi untuk menggerakkan pertumbuhan tanaman hortikultura. Tanaman semangka merupakan salah satu tanaman prioritas utama yang perlu mendapatkan perhatian diantara tanaman-tanaman hortikultura. Buah semangka mempunyai harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan tanaman hortikultura pada umumnya sehingga memberi banyak keuntungan kepada petani atau pengusaha pertanian tanaman semangka. CV Bimandiri sebagai salah satu perusahaan agribisnis ingin mengembangkan salah satu varietas baru dari semangka yaitu varietas WD.1005 atau lebih dikenal dengan nama semangka gandul atau Baby Black. Karena itu CV Bimandiri memutuskan untuk menjalin kemitraan dengan petani semangka di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah yang merupakan salah satu sentra produksi semangka yang ada di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pelaksanaan kemitraan yang sudah terjalin antara petani semangka di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah dengan CV Bimandiri.Selain mengkaji pelaksanaan kemitraan CV Bimandiri tersebut, dalam penelitian ini akan dilihat pula dampak pelaksanaan kemitraan terhadap pendapatan petani mitra dan non mitra. Analisis yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah analisis pendapatan usahatani, R/C rasio, dan uji Mann-Whitney U. Sementara itu, berbagai kendala yang dihadapi oleh para pelaku kemitraan akan dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini mengambil lokasi di kantor CV. Bimandiri di Lembang Jawa Barat dan lokasi petani mitra di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juni 2005.Teknik penarikan responden dilakukan dengan Random Sampling Method dengan 15 responden petani mitra dan 15 responden petani non mitra yang tergabung dalam satu kelompok tani. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung di lokasi penelitian dan wawancara dengan para responden menggunakan kuesioner. Data sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang relevan dengan topik penelitian.
Collections
- UT - Agribusiness [4768]

