Show simple item record

dc.contributor.authorPasaribu, Maryana Jayanti
dc.date.accessioned2010-05-11T08:25:15Z
dc.date.available2010-05-11T08:25:15Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/19332
dc.description.abstractPenyimpanan beras di gudang dalam jangka waktu yang relatif lama mengakibatkan serangan hama pasca panen selama penyimpanan. Serangan S. zeamais pada beras dapat mengakibatkan beras menjadi patah dan kebanyakan menjadi bubuk. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pertumbuhan populasi S. zeamais, susut berat, dan perubahan kadar air pada empat kultivar beras (IR-42, IR-64, Ketan Putih dan Ketan Hitam) selama tiga bulan penyimpanan. Populasi awal yang diinfestasikan adalah 5, 10, dan 15 pasang diinfestasikan pada masing- masing kultivar beras dengan tiga ulangan. Penyimpanan beras dilakukan pada 45, 60, dan 90 hari. Pengamatan dilakukan terhadap tingkat populasi, susut berat, dan kadar air beras. Rancangan percobaan yang digunakan dalam pengujian empat kultivar beras terhadap pertumbuhan populasi S. zeamais adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial 4 x 3 x 3 dengan 3 ulangan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf lima persen dengan program SAS 9.1 dan analisis regresi dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Office Excel 2003 untuk mengetahui hubungan populasi awal (X1) dan waktu penyimpanan (X2) dengan populasi akhir (Y). Populasi akhir pada kultivar Ketan Hitam menghasilkan rata-rata populasi akhir tertinggi dibandingkan tiga kultivar lainnya yaitu 497,48 ekor. Persentase penyusutan pada Ketan Hitam lebih tinggi dibandingkan kultivar beras lainnya. Pada populasi awal 15 pasang S.zeamais, Ketan Hitam mengalami penyusutan tertinggi yaitu sebesar 4,85% dalam waktu penyimpanan selama 90 hari. Persentase kadar air Ketan Hitam dengan tingkat populasi awal 15 pasang mengalami peningkatan sebesar 2,27% dan lebih tinggi dibandingkan beras lainnya. Pada waktu penyimpanan selama 90 hari dengan tingkat populasi pada awal infestasi sebanyak 15 pasang, diperoleh rata-rata populasi akhir tertinggi sebesar 729,84 ekor kumbang beras (S. zeamais), sementara rata-rata tingkat populasi terendah yaitu 51,25 ekor pada penyimpanan 45 hari dengan populasi awal infestasi 5 pasang. Berdasarkan hasil analisi regresi pada kultivar IR-64 diperoleh persamaan Y= 20,54X1 + 1,39X2. Jenis beras berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan populasi akhir sementara waktu penyimpanan tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan populasi akhir. Persamaan untuk kultivar IR-42 adalah Y= 8,01X 1 + 2,80X2. Jenis beras tidak berpengaruh nyata terhadap penambahan populasi akhir, namun waktu penyimpanan berpengaruh nyata terhadap pertambahan populasi akhir. Persamaan untuk kultivar Ketan Putih Y= 11,24X1 + 2,28X2. Faktor beras dan waktu penyimpanan berpengaruh nyata terhadap pertambahan populasi akhir. Sedangkan untuk kultivar Ketan Hitam persamaannya adalah Y= 11,60X1 + 3,52X2, pada persamaan ini jenis beras tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan populasi akhir, sedangkan waktu penyimpanan berpengaruh nyata terhadap pertambahan populasi. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa pola pertumbuhan Sitophilus zeamais berbeda pada setiap kultivar beras.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)
dc.titlePertumbuhan Populasi Sitophilus zeamais Motsch. (Coleoptera : Curculionidae) Pada Empat Kultivar Beras.id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record