dc.description.abstract | Karet merupakan salah satu hasil perkebunan yang penting karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Data perkembangan volume dan nilai ekspor karet alam menunjukkan kecenderungan peningkatan dalam dasarwarsa terakhir. Pada tahun 1999, volume perdagangan ekspor karet mencapai 1.889.143 ton dengan nilai US$ 1.565.210.000,-. Besamya luas lahan dan tingginya volume produksi perkebunan karet belum diiringi dengan peningkatan daya saing dan nilai tambah dari produk karet itu sendiri terutama pada perkebunan karet rakyat, akibatnya petani karet di Indonesia masih berpenghasilan rendah. Data statistik perkebunan pada tahun 1999 menunjukkan bahwa luas perkebunan karet rakyat di Indonesia mencapai 2.888.078 Ha dengan volume produksi 1.889.143 ton, jauh melebihi luas perkebunan karet milik negara maupun swasta yang hanya mencapai 225.741 dan 286.853 Ha. Melihat besarnya potensi bahan baku karet pada perkebunan karet rakyat tersebut maka perlu diupayakan peningkatan nilai tambah dan daya saing produk karet olahan rakyat menjadi produk dengan nilai tambah yang tinggi dan berdaya saing lebih baik. Salah satu altenatifnya adalah pendirian industri pembuatan karet busa skala kecil dengan metode lateks pekat secara pendadihan. | id |