Show simple item record

dc.contributor.advisorPoernomo W.S, Bonny
dc.contributor.authorPurnomo, Dedi
dc.date.accessioned2010-03-29T04:37:01Z
dc.date.available2010-03-29T04:37:01Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/1729
dc.description.abstractPenyakit antraknosa (Colletotrichum capsici) merupakan salah satu permasalahan utama pada pertanaman cabai di Indonesia yang menyerang di pertanaman maupun di penyimpanan. Pada penelitian ini telah dievaluasi pemanfaatan dua genotipe getah pepaya betina untuk mengendalikan penyakit antraknosa, sehingga diharapkan dapat mengganti penggunaan fungisida sintetik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan Pusat Kajian Buah Tropika, Tajur, Bogor. Buah cabai varietas Hot Chili didapat dari Cipetey, Sukabumi, Jawa Barat. Getah pepaya betina diambil dari tanaman pepaya genotipe IPB-10 dan IPB-02. Penelitian terdiri dari isolasi C. capsici, penyadapan getah pepaya di PKBT, pengujian getah pepaya betina secara in-vitro dengan uji pertumbuhan koloni, pengujian getah pepaya betina secara in-vivo dengan uji kuratif dan preventif. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dengan program Statistical Analysis System (SAS). Selanjutnya tiap perlakuan yang berpengaruh nyata dilakukan uji jarak berganda Duncan untuk melihat perbedaan tiap perlakuan pada taraf 5 %. Hasil pengamatan menunjukkan aplikasi getah pepaya betina mampu menekan penyakit antraknosa yang disebabkan oleh C. capsici dan menurunkan susut bobot buah cabai secara signifikan. Aplikasi getah pepaya betina IPB-10 dan IPB-02 memiliki kemampuan yang sama dalam mengendalikan penyakit antraknosa. Aplikasi getah pepaya betina IPB-10 konsentrasi 1% merupakan perlakuan terbaik pada uji in-vitro dengan daya hambat tertinggi sebesar 28.18%. Sedangkan pada uji in-vivo aplikasi getah pepaya IPB-10 konsentrasi 4% merupakan perlakuan terbaik dalam menurunkan masa inkubasi, kejadian penyakit dan intensitas penyakit antraknosa serta susut bobot buah cabai. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa getah pepaya betina secara efektif dapat menghambat serangan C.capsici secara in-vitro dan in-vivo. Sehingga berdasarkan hal tersebut getah pepaya betina IPB-10 dan IPB-02 dapat dijadikan sebagai alternatif pengendalian penyakit antraknosa.
dc.titleAplikasi Getah Dua Genotipe Pepaya Betina sebagai Biofungisida untuk Mengendalikan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum capsici (Syd.) Bult. Et. Bisby) pada Cabai Mera Besar (Capsicum annum L.)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record