Show simple item record

dc.contributor.advisorPurnomo, Eko Hari
dc.contributor.authorSaputra, Andika Bagas
dc.date.accessioned2025-12-29T04:12:06Z
dc.date.available2025-12-29T04:12:06Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171872
dc.description.abstractPangan olahan UMKM di Indonesia menyumbang lebih dari 55% PDB pada tahun 2024. Namun, banyaknya pangan olahan ini tidak sebanding dengan kualitasnya yang masih rendah sebagaimana ditunjukkan oleh skor kualitas dan keamanan pangan sebesar 48,5 dari 100 dalam Global Food Security Index 2022. Kondisi ini diperburuk oleh temuan bahwa 44% pangan olahan UMKM belum memiliki izin edar sehingga mengancam penjaminan mutu pangan skala UMKM. Oleh karena itu, penelitian magang ini mengevaluasi penerapan CPPOB dan SSOP, menyusun SOP, mengimplementasikannya, dan memantau dampaknya terhadap mutu pangan pada studi kasus UMKM stik daun bakau di Bogor. Hasil evaluasi CPPOB awal menunjukkan skor 74,72% yang berada pada tingkat IV (kritis), dengan masalah utama pada fasilitas, sanitasi, dan ketidakseragaman produksi. Setelah SOP diterapkan, panjang rataan stik turun dari 10,48 cm menjadi 9,95 cm, diameter tetap di 0,53 cm, dan volume cacat fisik menurun hingga 45%. Namun, kadar air meningkat dari 4,82% menjadi 5,79% sehingga melampaui batas maksimal SNI sebesar 5%. Dengan demikian, penerapan SOP mampu meningkatkan stabilitas dan keseragaman produksi, tetapi belum sepenuhnya memenuhi standar SNI.
dc.description.abstractMSME processed foods contributed over 55% to Indonesia’s GDP in 2024, yet product quality remains low, as shown by a food quality and safety score of 48.5 in the 2022 Global Food Security Index. Moreover, 44% of MSME processed foods lack distribution permits, indicating weak quality assurance. This internship study evaluated CPPOB and SSOP implementation, developed and applied SOPs, and assessed their impact on a mangrove leaf stick MSME in Bogor. Initial CPPOB compliance was 74.72% (Level IV—critical), with major issues in facilities, sanitation, and production consistency. SOP implementation reduced physical defects by 45%, maintained product diameter at 0.53 cm, and adjusted average length from 10.48 cm to 9.95 cm. However, moisture content increased from 4.82% to 5.79%, exceeding the 5% SNI limit. Overall, SOP application improved production stability and uniformity but did not fully meet SNI requirements.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEvaluasi Penerapan CPPOB–SSOP dan Penyusunan SOP UMKM Stik Daun Bakau di Kota Bogorid
dc.title.alternativeEvaluation of GMP and SSOP Implementation and the Development of SOPs for Mangrove Leaf Snack SMEs in Bogor
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordCPPOBid
dc.subject.keywordkeamanan panganid
dc.subject.keywordSSOPid
dc.subject.keywordStik Daun Bakauid
dc.subject.keywordUMKMid
dc.subject.keywordGMPid
dc.subject.keywordFood Safetyid
dc.subject.keywordMangrove Leaf Sticksid
dc.subject.keywordmicro small, and medium enterprises (MSMEs)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record