Show simple item record

LAPORAN AKHIR

dc.contributor.authorKhomsan, Ali
dc.contributor.authorRiyadi, Hadi
dc.contributor.authorNurhidayati, Vieta Annisa
dc.contributor.authorPrasetya, Guntari
dc.contributor.authorRizkiriani, Annisa
dc.contributor.authorAmelia, Ria
dc.contributor.authorDewi, Mira
dc.date.accessioned2025-12-22T04:04:28Z
dc.date.available2025-12-22T04:04:28Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171777
dc.description.abstractPada tahun 2018, sebanyak 32% remaja di Indonesia mengalami anemia. Hal ini berarti terdapat sekitar 7,5 juta remaja Indonesia yang berisiko mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan kognitif, serta menjadi lebih rentan terhadap penyakit infeksi. Laporan pada tahun yang sama menunjukkan bahwa 76,2% remaja putri menerima tablet tambah darah dalam 12 bulan terakhir, namun hanya 1,4% yang mengonsumsinya sesuai anjuran (sebanyak ≥52 tablet dalam satu tahun). Data tersebut menunjukkan bahwa program tablet tambah darah belum berjalan secara efektif. Oleh karena itu, diperlukan berbagai upaya inovatif dan strategis serta penguatan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya pencegahan anemia pada remaja di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah: 1. Memberdayakan pelaksanaan tablet tambah darah mingguan (TTD) melalui guru, petugas Puskesmas, petugas Dinas Kesehatan, dan pemangku kepentingan lainnya. 2. Mengembangkan sistem edukasi gizi dan pemantauan yang terintegrasi untuk meningkatkan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri. 3. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi motivator sebaya (peer motivator) guna meningkatkan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri. 4. Mengevaluasi pelaksanaan tablet tambah darah (TTD) di tingkat sekolah setelah penerapan sistem edukasi gizi dan pemantauan terintegrasi. Dua hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: (1) intervensi mampu meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik (knowledge, attitude, and practice/KAP) terkait tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri dan guru; (2) intervensi mampu meningkatkan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (TTD) serta kadar hemoglobin darah pada remaja putri. Desain penelitian menggunakan quasi-eksperimental dengan pengukuran praintervensi (baseline) dan pasca-intervensi (endline) pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Subjek penelitian adalah remaja putri menengah atas di beberapa sekolah terpilih di Kabupaten Cianjur. Kriteria inklusi subjek meliputi: (1) remaja putri kelas X dan XI; (2) menerima tablet tambah darah mingguan; (3) tidak memiliki riwayat penyakit kronis, infeksi, atau kelainan darah; (4) tidak mengonsumsi suplemen multivitamin-mineral sejenis; (5) tidak dalam kondisi hamil; dan (6) tinggal bersama orang tua serta bersedia berpartisipasi. Kelompok kontrol dan intervensi yang memenuhi kriteria inklusi berasal dari empat sekolah sasaran di Kabupaten Cianjur, yaitu SMAN 1 Cianjur dan SMA PGRI Cianjur (kelompok kontrol), serta SMAN 2 Cianjur dan SMA Pasundan Cianjur (kelompok intervensi). Jumlah total subjek penelitian adalah 112 remaja putri. Data yang dikumpulkan meliputi: (1) karakteristik sosial ekonomi, (2) status gizi, (3) kadar hemoglobin darah, (4) tingkat aktivitas fisik, (5) pengetahuan dan sikap terkait anemia dan tablet tambah darah (TTD), (6) kebiasaan makan, (7) konsumsi pangan, dan (8) kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (TTD). ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherDepartemen Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia IPB Universityid
dc.titlePemberdayaan Program Tablet Tambah Darah Untuk Remaja Putri (Ttd Rematri) Di Wilayah Dengan Prevalensi Stunting Tinggi (Tahun Ke-2)id
dc.titleLAPORAN AKHIR
dc.typeTechnical Reportid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record