Show simple item record

dc.contributor.advisorSulistyantara, Bambang
dc.contributor.advisorMakalew, Afra Donatha Nimia
dc.contributor.authorSubandar, Saadillah Ausigis
dc.date.accessioned2025-12-18T00:02:22Z
dc.date.available2025-12-18T00:02:22Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171739
dc.description.abstractFenomena Urban Heat Island (UHI) merupakan salah satu permasalahan lingkungan perkotaan yang semakin signifikan, khususnya di wilayah dengan laju urbanisasi tinggi seperti Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan perencanaan lanskap Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik sebagai strategi mitigasi terhadap peningkatan suhu permukaan. Pendekatan yang digunakan adalah kombinasi antara analisis spasial berbasis citra satelit Sentinel-2A dan analisis sosial partisipatif dari hasil survei serta observasi lapangan. Hasil menunjukkan bahwa Kelurahan Sukaresmi merupakan lokasi paling potensial untuk dikembangkan sebagai RTH publik, dengan total luas lahan potensial sebesar ±0,305 km², melampaui kebutuhan minimum 20% dari total wilayah. Rencana lanskap mencakup pengaturan ruang, sirkulasi ekologis, dan juga penataan vegetasi untuk fungsi ekologis, sosial, dan estetika. Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi spasial dan sosial dalam perencanaan lanskap urban yang adaptif terhadap perubahan iklim.
dc.description.abstractThe Urban Heat Island (UHI) phenomenon is an increasingly significant urban environmental problem, particularly in areas with high urbanization rates, such as Tanah Sareal District, Bogor City. This study aims to formulate a landscape plan for public green open spaces (RTH) as a mitigation strategy for increasing surface temperatures. The approach used is a combination of spatial analysis based on Sentinel-2A satellite imagery and participatory social analysis based on survey results and field observations. The results indicate that Sukaresmi Village has the greatest potential for development as public green open space, with a total potential land area of approximately 0.305 km², exceeding the minimum requirement of 20% of the total area. The landscape plan includes spatial planning, ecological circulation, and vegetation arrangement for ecological, social, and aesthetic functions. This study emphasizes the importance of spatial and social integration in urban landscape planning that is adaptive to climate change.
dc.description.sponsorshipDr. Ir. Awal Subandar, M.Sc., Dr. Haryanti Subandar, S.Sos, M.M. & Prof. Dr. Ir. Suhendar I. Sachoemar., M.Si
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePerencanaan Lanskap Ruang Terbuka Hijau Berbasis Fenomena Urban Heat Island di Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogorid
dc.title.alternativePublic Open Green Space Landscape Planning Based on the Urban Heat Island Phenomenon in Subdistrict Tanah Sareal, Bogor City
dc.typeTesis
dc.subject.keywordRuang Terbuka Hijau (RTH)id
dc.subject.keywordurban heat island (UHI)id
dc.subject.keywordperencanaan lanskapid
dc.subject.keywordKecamatan Tanah Sarealid
dc.subject.keywordKota Bogorid
dc.subject.keywordLand Surface Temperature (LST)id
dc.subject.keywordAnalisis Spasial / GISid
dc.subject.keywordMulti-Criteria Decision Analysis (MCDA)id
dc.subject.keywordKetersediaan Lahanid
dc.subject.keywordMitigasi Iklim Mikroid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record