Desain Taman Lingkungan Berbasis Lanskap Produktif di Kawasan Permukiman Perkotaan Depok
Date
2025Author
Shalihah, Inas
Fatimah, Indung Sitti
Hadi, Akhmad Arifin
Metadata
Show full item recordAbstract
Taman lingkungan di kawasan permukiman padat memiliki peran strategis
sebagai ruang terbuka hijau (RTH) yang mendukung fungsi ekologi, sosial, dan
ekonomi masyarakat. Kepadatan penduduk yang tinggi dan keterbatasan lahan
mengakibatkan ketersediaan RTH semakin terbatas di Kota Depok. Kondisi ini
diperburuk oleh risiko penyalahgunaan taman lingkungan, seperti pemanfaatan
yang tidak sesuai fungsi sosialnya, yang berpotensi menurunkan nilai sosial,
estetika, dan keamanan ruang publik. Fenomena ini menjadikan taman lingkungan
rawan kehilangan peran utamanya sebagai sarana interaksi, rekreasi, dan edukasi
masyarakat.
Taman Merdeka di Kelurahan Mekarjaya dipilih sebagai lokasi penelitian
karena memiliki karakteristik yang mendukung pengembangan lanskap produktif.
Kawasan ini berada di lingkungan permukiman padat dengan tingkat kepadatan
sebesar 17.827 jiwa/km². Keberadaan 30 kelompok wanita tani (KWT) dan
kelompok tani (poktan) yang aktif di sekitar taman menunjukkan potensi
pengelolaan berbasis komunitas. Selain itu, letak taman yang diapit oleh zona
permukiman, perkantoran, serta kawasan perdagangan dan jasa menjadikannya
simpul penting bagi interaksi sosial dan aktivitas ekonomi, sekaligus memperkuat
perannya dalam jaringan RTH perkotaan.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi karakter fisik, biofisik,
dan sosial Taman Merdeka; (2) menganalisis potensi dan kendala Taman Merdeka
dalam pengembangan taman lingkungan berbasis lanskap produktif; (3) mendesain
Taman Merdeka sebagai taman lingkungan berbasis lanskap produktif. Metode
penelitian yang digunakan meliputi observasi lapangan, inventarisasi tapak,
penyebaran kuisioner kepada 400 responden, wawancara dengan kelompok tani,
serta analisis data.
Hasil desain rancangan penelitian ini menunjukkan bahwa pada lahan
dengan luas 800 m² mampu menghasilkan tanaman semusim, tanaman obat
keluarga (TOGA), dan tahunan yang saling melengkapi terhadap kapasitas produksi
dan nilai ekonomi taman lingkungan. Tanaman semusim memberikan produksi
tertinggi dalam satuan triwulan terutama kangkung (164,50 kg), bayam (136,50 kg),
dan sawi (54,60 kg) yang menjadikannya sebagai sumber output cepat dan berulang.
Nilai ekonomi dari total hasil panen diperkirakan sebesar Rp 2.362.051 per bulan,
dengan tanaman semusim sebagai penyumbang terbesar, diikuti TOGA dan
tahunan. Hal ini menunjukkan bahwa taman lingkungan yang didesain berbasis
lanskap produktif dapat berfungsi ganda sebagai ruang terbuka hijau sekaligus
sumber produktivitas ekonomi dan mendukung kemandirian pangan masyarakat
perkotaan. Community parks in densely populated urban residential areas serve a
strategic function as green open spaces (GOS) that support the ecological, social,
and economic functions for the community. However, the high population density
and limited land availability have increasingly reduce the presence of GOS in
Depok City. This condition is exacerbated by the risk of park misuse, such as
activities that deviate from its social functions, which potentially reduce the social,
aesthetic, and safety values of public space.
Merdeka Park in Mekarjaya Subdistrict was selected as the research site
due to its characteristics that support the development of productive landscapes.
Located in a high-density residential area with 17,827 people/ km². The presence
of 30 active women farmer groups (KWT) and farmer groups (Poktan) around the
park indicates strong potential for community-based management. Additionally, the
park’s location, flanked by residential, governmental, and commercial zones,
positions it as an important hub for social interaction and economic activity, while
strengthening its role within the urban GOS network.
This research aims to: (1) identify the physical, biophysical, and social
characteristics of Merdeka Park; (2) analyze the potential and constraint in
Merdeka Park; (3) design a productive community park based on community
preferences. The research methods included field observation, site inventory,
questionnaire distribution to 400 respondents, interviews with local farmer groups,
and data analysis.
The findings of this study demonstrate that an 800 m² site can support the
integrated production of annual crops, medicinal plants, and perennial species,
collectively enhancing the park’s productive capacity and economic value. Annual
crops yielded the highest quarterly output dominated by water spinach (164.50 kg),
spinach (136.50 kg), and mustard greens (54.60 kg) indicating their role as rapid
and recurring contributors. The total estimated economic value of the harvest is
IDR 2,362,051 per month, with annual crops providing the largest share, followed
by medicinal and perennial plants. These results confirm that a community park
designed as a productive landscape can serve a dual function as both green open
space and a sustainable source of economic benefit and contributes to urban food
self sufficiency.
Collections
- MT - Agriculture [3991]
