Show simple item record

dc.contributor.advisorTanziha, Ikeu
dc.contributor.advisorEkayanti, Ikeu
dc.contributor.authorArifin, Syuja' Rafiqi
dc.date.accessioned2025-12-15T06:13:49Z
dc.date.available2025-12-15T06:13:49Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171707
dc.description.abstractSebanyak 41% anak usia sekolah di Indonesia pergi ke sekolah dalam kondisi lapar. Hasil studi Kang et al (2020) 21,8% anak di Indonesia melewatkan sarapan pagi, hanya sekitar 10% anak yang sarapan dengan menu makanan seimbang atau ratio of balanced meal, 25% anak sarapan dengan karbohidrat saja dan 50% sarapan single-food meal. Sarapan ketika sebelum memulai kegiatan belajar sangat penting karena rasa lapar dapat mengganggu konsentrasi dan menurunkan kemampuan belajar selama di sekolah. Sarapan merupakan kegiatan makanan dan minuman yang dilakukan pada pagi hari yang menyediakan zat-zat gizi yang berdampak terhadap perasaan yang lebih baik, serta pemikiran, dan stamina yang optimal. Usia sekolah antara 5 sampai 12 tahun merupakan fase kedua pertumbuhan, kekurangan gizi yang terjadi pada fase ini dapat menyebabkan tidak tercapainya tumbuh kejar (catch-up growth) untuk mencapai potensi pertumbuhan anak. Penelitian ini menggunakan desain rancangan quacy experimental pre-post test with control design dengan 2 kelompok subjek yang terdiri dari kelompok intervensi yaitu yang diberikan program makan bergizi (sarapan) dan kelompok kontrol sekolah yang belum diberikan intervensi. Pada proses penelitian ini, intervensi tidak diberikan oleh peneliti, melainkan merupakan intervensi yang telah dirancang dan diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia. Durasi penelitian ini yaitu selama 2 bulan. Jenis data yang dikumpulkan merupakan data primer dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur dan pengukuran secara langsung. Asupan gizi diidentifikasi dengan Food Recall 2x24 jam dan Individual Dietary Diversity Score (IDDS). Tingkat konsentrasi siswa diukur dengan concentration grid test. Status gizi ditentukan berdasarkan pengukuran berat badan dan tinggi badan melalui indikator IMT/U dan TB/U. Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik data, sedangkan uji Chi-Square digunakan untuk membandingkan proporsi antar kelompok dan antar waktu pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah memberikan dampak positif terhadap perbaikan rata rata dan persentase tingkat kecukupan asupan energi dan karbohidrat, serta mempertahankan asupan protein dan lemak agar tidak mengalami penurunan secara signifikan, dengan adanya pemberian MBG di sekolah, siswa belum dapat mengubah praktik dan pola makan ketika dirumah. Setelah mendapatkan MBG, siswa mengalami peningkatan distribusi keragaman konsumsi pangan. Program MBG berkontribusi terhadap perbaikan status gizi siswa, khususnya dalam mendukung pertumbuhan tinggi badan siswa, serta membantu menjaga proporsi gizi normal dan menurunkan angka obesitas pada siswa. Selain itu, pemberian program makan bergizi gratis di sekolah dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa, terutama bagi siswa yang sebelumnya berada dalam kategori konsentrasi rendah.
dc.description.sponsorshipRifin Nutrition Indonesia Foundation
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleDampak Program Makan Bergizi Gratis terhadap Praktik Gizi, Status Gizi, Tingkat Konsentrasi pada Siswa Sekolah Dasarid
dc.title.alternativeImpact of the Free Nutritious Meal Program on Dietary Practices, Nutritional Status, and Concentration among Primary School Children
dc.typeTesis
dc.subject.keywordpraktik giziid
dc.subject.keywordprogram makan bergizi gratisid
dc.subject.keywordsiswa sekolah dasarid
dc.subject.keywordstatus giziid
dc.subject.keywordtingkat konsentrasiid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record