Show simple item record

dc.contributor.authorBahtiar, Rizal
dc.contributor.authorHikmah Sadidah
dc.contributor.authorMuhammad Azzam Alauddin
dc.contributor.authorNauvima Rahmadia
dc.contributor.authorNesya Cahya
dc.contributor.authorPutri Pratama
dc.contributor.authorRazaqa Rafi Syachputra
dc.contributor.authorTartila Nurul Sekar Ayu
dc.date.accessioned2025-12-15T00:17:14Z
dc.date.available2025-12-15T00:17:14Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171697
dc.description.abstractIndonesia menargetkan bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025, namun realisasi hingga pertengahan 2025 baru mencapai sekitar 14,5%, menunjukkan perlunya percepatan transisi energi untuk memenuhi permintaan listrik hijau yang terus meningkat. Hambatan utama berasal dari monopoli PLN atas infrastruktur transmisi-distribusi serta regulasi yang ambigu, yang menghambat partisipasi produsen swasta EBT. Mekanisme power wheeling, atau pemanfaatan bersama jaringan (PJBT), diusulkan sebagai pendekatan konstitusional untuk memungkinkan pasokan langsung listrik ramah lingkungan ke konsumen industri, sehingga mendorong investasi dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global rendah karbon. Walau begitu, resistensi dari PLN dan pekerja muncul terkait ancaman keuangan serta pelanggaran UUD 1945. Oleh sebab itu, regulasi tegas diperlukan untuk mempertahankan PLN sebagai single system operator, dengan tarif sewa jaringan yang transparan dan berbasis biaya, peningkatan infrastruktur smart grid guna menjamin stabilitas sistem dan keseimbangan antara kemajuan EBT serta kedaulatan negara di sektor ketenagalistrikan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherDepartemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL), FEM-IPB Universityid
dc.titlePower Wheeling: Solusi Cepat Listrik Hijau, Tantangan Konstitusi PLNid
dc.typeArticleid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record