Model Peta Kawasan Perikanan Bubu dan Gillnet di Perairan Daerah Khusus Jakarta
Date
2025Author
Amri, Fauzan Kaisrah Hazairin
Sondita, Muhammad Fedi Alfiadi
Iskandar, Mokhamad Dahri
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemanfaatan ruang laut oleh nelayan di pesisir Jakarta menghadapi
tantangan akibat tumpang tindih operasi bubu rajungan dan gillnet di Muara
Angke. Kondisi ini berpotensi memicu konflik ruang dan mengganggu
keberlanjutan perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola
musim penangkapan, jenis ikan tertangkap, daerah penangkapan dan merancang
zonasi ruang laut. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan data
sekunder yang dianalisis dengan sistem informasi geografis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa bubu rajungan menargetkan rajungan di perairan dangkal = 4
mil laut dengan kedalaman 10–40 m dan lama trip 7–8 hari. Gillnet menargetkan
ikan pelagis kecil seperti kembung, tembang, layur, dan kuro dengan operasi lebih
luas melalui pola operasi one day fishing 20–24 trip per bulan serta multi day trip
10–12 hari. Potensi konflik terjadi pada wilayah = 4 mil laut kedalaman 10–40 m,
terutama pada bulan April–Mei. Penelitian ini menegaskan perlunya zonasi
kawasan penangkapan yang selaras dengan RZWP3K dan Permen KP 36 tahun
2023.
