| dc.description.abstract | Pemanfaatan alat tangkap jala jatuh berkapal dalam penangkapan cumi-cumi di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan memberikan kontribusi besar terhadap produksi cumi-cumi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produktivitas serta kelayakan usaha unit penangkapan cumi-cumi yang menggunakan jala jatuh berkapal. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Data primer yang dikumpulkan meliputi informasi teknis pengoperasian alat tangkap, jumlah nelayan, hari operasi, jumlah trip, ukuran kapal, serta biaya operasional penangkapan, yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan nelayan dan pemilik unit penangkapan. Data sekunder berasal dari instansi PPN Kejawanan sebagai pendukung analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapal berukuran 20–30 GT memiliki performa yang paling optimal dibandingkan kapal berukuran 31–50 GT dan 51–100 GT. Kapal 20–30 GT nilai Return on Investment (ROI) sebesar 40%, rasio R/C sebesar 1,45, serta Payback Period tercepat yakni 2,5 tahun. Temuan ini menunjukkan bahwa kapal
ukuran 20–30 GT mampu menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dengan biaya operasional yang relatif efisien. Berdasarkan hasil analisis produktivitas dan kelayakan usaha, kapal berukuran 20–30 GT direkomendasikan untuk
dikembangkan sebagai unit penangkapan yang paling efisien dalam mendukung keberlanjutan usaha penangkapan cumi-cumi di PPN Kejawanan. | |