Perencanaan Infrastruktur Hijau Lanskap Jalan sebagai Sarana Mitigasi Banjir di Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung
Date
2025Author
Wulandari, Desi Tri
Sulistyantara, Bambang
Fatimah, Indung Sitti
Metadata
Show full item recordAbstract
Fenomena perubahan iklim dan urbanisasi mengakibatkan bencana banjir menjadi ancaman signifikan bagi perkotaan. Kota Bandar Lampung merupakan kota yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, karena terletak di wilayah dengan curah hujan yang tinggi. Sehingga memiliki dampak limpasan air yang tinggi dan dapat menimbulkan genangan bahkan banjir. Kejadian banjir di Kota Bandar Lampung sering terjadi di ruas jalan, dengan ketinggian banjir mencapai 0,4 – 1,5 m dengan lama genangan 2 – 3 jam.
Hal ini perlu dilakukan upaya mengatasi permasalahan banjir melalui pendekatan infrastruktur lanskap jalan untuk meningkatkan daya serap air hujan, mengurangi limpasan permukaan, dan mempertahankan ruang terbuka hijau (RTH). Penelitian ini berfokus pada lima lanskap jalan di Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung, dengan tingkat pembangunan infrastruktur yang tinggi. Metode yang digunakan adalah analisis spasial dengan Sistem Informasi Geospasial (GIS), metode Gumbel, metode rasional, metode FJ. Mock, dan Water Quality Volume (WQV).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kecamatan Rajabasa memiliki tingkat kerawanan banjir kelas tinggi mencapai 38,49% dari luas total wilayah. Lima ruas jalan menjadi titik banjir menjadi prioritas di Kecamatan Rajabasa. Faktor penyebab terjadinya banjir di ruas jalan Kecamatan Rajabasa karena peningkatan debit air pada saluran drainase yang disebabkan oleh tingginya curah hujan, dalam perhitungan 20 tahun terakhir (2005-2024). Perhitungan neraca air dengan metode FJ Mock, menghasilkan nilai water surplus 321,5 mm. Sistem infrastruktur hijau yang dapat diterapkan pada lokasi yaitu, stormwater tree trench, stormwater bump-out, stormwater planter, bioretention swale, permeable paving, dan permeable asphalt. Implementasi dari infrastruktur hijau pada lanskap jalan di Kecamatan Rajabasa, berpotensi menurunkan limpasan air hujan hingga 28%.
Collections
- MT - Agriculture [3987]
