| dc.description.abstract | Akuakultur memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi global,
terutama dengan meningkatnya permintaan akibat pertumbuhan populasi dunia.
Mikroalga, seperti diatom, memegang peranan vital dalam akuakultur karena
perannya sebagai pakan alami, penjaga kualitas air, dan agen bioremediasi. Salah
satu spesies diatom yang penting adalah Thalassiosira weissflogii yang telah
terbukti mampu meningkatkan nutrisi larva udang, menstabilkan pH, dan
meningkatkan oksigen terlarut dalam sistem budidaya dan mampu menyerap
polutan pada lingkungan perairan budidaya. Pertumbuhan mikroalga sangat
bergantung pada faktor fisika-kimia-biologi, termasuk cahaya, yang berperan
sebagai sumber energi utama dalam fotosintesis. Budidaya mikroalga secara
tradisional mengandalkan sinar matahari, tetapi metode ini memiliki kelemahan
seperti ketidakkonsistenan adanya cahaya akibat perubahan cuaca. Rekayasa
cahaya menggunakan Light Emitting-Diode (LED) menjadi solusi inovatif untuk
mengoptimalkan pertumbuhan mikroalga dengan menyediakan spektrum cahaya
yang spesifik dan terkontrol.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi rekayasa cahaya Light-Emitting
Diode (LED) dengan spektrum cahaya berbeda terhadap pertumbuhan dan kualitas
alga T. weissflogii dan mengevaluasi rekayasa cahaya Light-Emitting Diode (LED)
dengan spektrum cahaya berbeda terhadap produksi melalui kajian pertumbuhan
dan kualitas alga T. weissflogii. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember
2024 - Februari 2025 di Unit Pembenihan PT. Central Proteina Prima (CPP)
Kalianda Lampung Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan metode
eksperimental rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dan 3
ulangan yaitu TK (kontrol), TP (lampu LED dengan spektrum cahaya putih), TM
(lampu LED dengan spektrum cahaya merah), TB (lampu LED dengan spektrum
cahaya biru), TH (lampu LED dengan spektrum cahaya hijau). Mikroalga yang
digunakan adalah diatom Thalassiosira weissflogii. Kultur budidaya alga T.
weissflogii ini dilakukan selama 16 hari. Parameter uji yang diukur selama
penelitian meliputi kepadatan sel alga, laju pertumbuhan spesifik mikroalga,
pengukuran kualitas mikroalga, analisis proksimat meliputi kandungan protein,
lemak dan karbohidrat mikroalga, dinamika fitoplankton dan analisis kualitas air.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rekayasa cahaya menggunakan lampu
LED dengan spektrum cahaya berbeda menunjukkan berbeda nyata (P<0,05) dan
peningkatan terhadap kepadatan sel, laju pertumbuhan spesifik. Secara berurut
pada perlakuan spektrum cahaya biru 141.358±4.080 sel mL-1 ; 33,1±2,7% hari-1.
Nilai kandungan protein menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P<0,05) dengan
nilai kandungan protein sebesar 33,02±0,85% pada perlakuan spektrum cahaya
v
biru. Pada dinamika fitoplankton menunjukkan kultur budidaya alga Thalassiosira
weissflogii tidak terkontaminasi dengan jenis alga yang lainnya. Nilai kandungan
klorofil-a perlakuan TK, TP, TM, TB, TH memiliki nilai secara berurutan
527,32±37,03 ; 827,15±54,04 ; 556,66±27,12 ; 663,12±48,99 ; 595,52±58,09. Nilai
kandungan klorofil-c secara berurutan 69,27±2,38 ; 85,09±4,14 ; 60,56±4,87;
80,81±6,77 ; 67,75±5,18. Nilai kandungan klorofil-a dan c menunjukkan berbeda
nyata (P<0,05). Parameter kualitas air selama masa budidaya alga masih berada di
dalam kisaran nilai optimal untuk budidaya alga.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah rekayasa cahaya LED dengan
spektrum cahaya yang tepat memberikan hasil yang bervariasi tergantung pada
tujuan produksi. LED dengan spektrum cahaya biru (?maks 450 nm) memberikan
hasil terbaik terhadap kepadatan sel, laju pertumbuhan spesifik, ukuran sel alga,
serta kandungan protein dan pigmen ß-karoten alga T. weissflogii, sedangkan
spektrum cahaya putih (? 345-770 nm) menunjukkan hasil tertinggi pada
kandungan klorofil-a dan klorofil-c. | |