Anak Sekolah: Problem Gizi dan Jajanan Sehat
View/ Open
Date
2025Author
Khomsan, Ali
AS Putri, Mikhael
Fathonah, Auliya
Nurkarimah, Rizkya A
H Ulya, Adinda
Metadata
Show full item recordAbstract
Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat, dan kesehatan yang prima di samping penguasaan terhadap ilmu au pengetahuan dan teknologi (Hanum dan Khomsan 2012). Menghadapi perubahan teknologi yang demikian cepat, maka kualitas anak Indonesia yang diharapkan adalah: memiliki kemampuan bekerja (teamwork), mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat, dapat berkomunikasi dengan baik, berpikir kreatif, memiliki jiwa kepemimpinan, serta motivasi yang tinggi. Pendidikan bukan hanya menghasilkan SDM yang siap menjadi pekerja, tetapi SDM yang memiliki jiwa entrepreneurship, kemampuan analitik, berpikir efektif dan efisien, serta lebih dari itu semua adalah adanya karakter positif (disiplin, kerja keras, jujur) yang melekat kuat dalam dirinya. sama
Dunia yang semakin kompetitif menuntut anak bangsa dengan emotional quotient (EQ) yang tinggi. Pandangan yang menganggap intelligent quotient (IQ) merupakan hal terpenting dalam karier seseorang telah dikoreksi, karena EQ (bukan IQ) dalam kehidupan modern saat ini dianggap lebih dapat memprediksi kesuksesan seseorang.
Pendidikan bagi anak-anak Indonesia seyogyanya tidak lagi berfokus pada peningkatan aspek kognitif semata. Ujian, kuis, atau menghafal informasi mungkin masih diperlukan, tetapi bukan lagi menjadi porsi yang utama. Kemajuan teknologi tidak menginginkan manusia-manusia penghafal informasi karena informasi kini bisa diakses dalam hitungan detik melalui ...
