Pemanfaatan Bakteri Serratia surfactantfaciens dan Brucella intermedia sebagai Agens Pengendali Hayati Penyakit Busuk Cabai (Phytophthora capsici)

Abstract

Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas hortikultura unggulan yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia. Produktivitas cabai seringkali dibatasi oleh infeksi patogen Phytophthora capsici terutama pada musim penghujan dengan kerugian ekonomi yang tinggi. Pengendalian secara hayati dengan pemanfataan agens antagonis bakteri Serratia surfactantfaciens dan Brucella intermedia dapat digunakan sebagai alternatif tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi keefektifan S. surfactantfaciens dan B. intermedia sebagai agens pengendali hayati penyakit busuk pangkal batang pada tanaman cabai. Metode penelitian meliputi uji mekanisme penghambatan empat isolat S. surfactantfaciens (SK018, SK909, S108, S085) dan satu isolat B. intermedia (S018) dilakukan dengan uji in vitro, yaitu metode dual culture dan volatile organic compound (VOC) dengan menghitung tingkat hambatan relatif (THR) yang kemudian diaplikasikan pada uji in planta. Hasil penelitian menunjukkan persentase THR pada uji dual culture berkisar 64,18-69,14% dan pada uji VOC dengan THR yang relatif rendah berkisar antara 1,79-4,44%. Uji in planta memperoleh tingkat efikasi tertinggi pada isolat S. surfactantfaciens S085 dengan persentase sebesar 66% yang mampu menekan perkembangan penyakit busuk pada tanaman cabai.

Red chili pepper (Capsicum annuum L.) is a high-value horticultural commodity highly sought after in Indonesia. Chili pepper productivity is often limited by infection with the pathogen Phytophthora capsici, especially during the rainy season, resulting in significant economic losses. Biological control utilizing the antagonistic bacteria Serratia surfactantfaciens and Brucella intermedia presents a sustainable alternative without negative environmental impacts. The purpose of this study was to evaluate the effectiveness of S. surfactantfaciens and B. intermedia as biological control agents against basal stem rot disease in chili plants. The research methods included testing the inhibition mechanisms of four S. surfactantfaciens isolates (SK018, SK909, S108, S085) and one B. intermedia isolate (S018) through in vitro assays, specifically using the dual culture method and the volatile organic compound (VOC) method. The relative inhibition rate (RIR) was calculated and subsequently applied in in planta tests. The research results indicated that the percentage of RIR in the dual culture test ranged from 64.18 to 69.14%, and in the VOC test with a relatively low RIR, it ranged from 1.79 to 4.44%. The in planta test obtained the highest efficacy level with isolate S. surfactantfaciens S085, with a percentage of 66%, which was able to suppress the development of rot disease in chili plants.