| dc.contributor.advisor | Rustiadi, Ernan | |
| dc.contributor.advisor | Pravitasari, Andrea Emma | |
| dc.contributor.author | Maulana, Muhamad Ghozi | |
| dc.date.accessioned | 2025-11-13T08:33:01Z | |
| dc.date.available | 2025-11-13T08:33:01Z | |
| dc.date.issued | 2025 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171496 | |
| dc.description.abstract | Provinsi Bali menghadapi tekanan pembangunan intensif yang berimplikasi pada konversi lahan sawah dan mempertajam disparitas wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi dinamika perubahan luas lahan sawah, (2) mengidentifikasi tingkat perkembangan desa, (3) menganalisis pola spasial kuantitatif dari perubahan sawah menjadi non-sawah, dan (4) membentuk tipologi wilayah. Metode yang digunakan adalah overlay SIG, perhitungan Indeks Perkembangan Desa (IPD) dengan metode Skalogram, analisis Landscape Metrics, serta analisis faktor dan spatial clustering pada 716 desa. Hasil penelitian menunjukkan alih fungsi lahan sawah ke pertanian non-sawah dan lahan terbangun merupakan konversi terluas, dengan angka absolut tertinggi di Kabupaten Tabanan. Analisis pola spasial kuantitatifnya mengungkap dua model konversi dominan: pola terkonsolidasi berskala besar di wilayah pinggiran dan pola terfragmentasi berskala kecil di kawasan peri-urban. Selanjutnya, analisis IPD mengonfirmasi disparitas spasial yang semakin tajam, ditandai oleh lonjakan nilai IPD maksimum sementara nilai rata-ratanya stagnan. Sintesis analisis ini berhasil mengklasifikasikan Bali menjadi empat tipologi: Perkotaan, Perdesaan-1 (peri-urban), Perdesaan (agraris stabil), dan Perdesaan-3 (transisi). | |
| dc.description.abstract | Bali Province faces intensive development pressures that drive the conversion of rice fields and exacerbate regional disparities. This study aims to (1) identify the dynamics of rice field area changes, (2) assess the level of village development, (3) analyze the quantitative spatial patterns of rice-to-non-rice land conversion, and (4) establish regional typologies. The methods employed include GIS overlay, Village Development Index (VDI) calculation using the Skalogram method, Landscape Metrics analysis, as well as factor analysis and spatial clustering across 716 villages. Results indicate that the largest conversions occurred from rice fields to non-rice agriculture and built-up land, with the highest absolute figures in Tabanan Regency. Quantitative spatial pattern analysis revealed two dominant conversion models: large-scale consolidated patterns in peripheral areas and small-scale fragmented patterns in peri-urban zones. Furthermore, VDI analysis confirmed increasing spatial disparities, evidenced by rising maximum VDI values while the mean remained stagnant. The integrated analysis successfully classified Bali into four typologies: Urban, Rural-1 (peri-urban), Rural-2 (stable agrarian), and Rural-3 (transitional). | |
| dc.description.sponsorship | | |
| dc.language.iso | id | |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | ANALISIS TUTUPAN LAHAN SAWAH, TINGKAT PERKEMBANGAN DESA, DAN TIPOLOGI WILAYAH PROVINSI BALI | id |
| dc.title.alternative | Analysis of Paddy Field Land Cover, Village Development Level, and Regional Typology of Bali Province | |
| dc.type | Skripsi | |
| dc.subject.keyword | Bali | id |
| dc.subject.keyword | Perkembangan desa | id |
| dc.subject.keyword | Perubahan Lahan Sawah | id |
| dc.subject.keyword | tipologi wilayah | id |