Produktivitas Cumi-cumi dan Kelayakan Usaha Unit Penangkapan Jala Jatuh Berkapal (Cast Net) di PPN Muara Angke

Abstract

Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Muara Angke merupakan salah satu pelabuhan perikanan yang menghasilkan pendaratan hasil tangkapan cumi-cumi terbesar. Produksi cumi-cumi masih menunjukkan fluktuasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, seperti perubahan iklim, tekanan lingkungan, musim, serta persaingan usaha. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi komposisi hasil tangkapan, menghitung tingkat produktivitas, dan menilai kelayakan ekonomi unit penangkapan cast net berdasarkan kategori ukuran kapal 20–30 GT, 31–50 GT, dan 51–100 GT. Metode yang digunakan meliputi analisis deskriptif, produktivitas dan kelayakan usaha serta pengambilan data dilakukan dengan cara accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan hasil tangkapan utama kapal cast net yaitu cumi-cumi, namun proporsinya menurun pada kapal berukuran lebih besar karena meningkatnya keanekaragaman hasil tangkapan sampingan. Kapal ukuran 20–30 GT tercatat memiliki produktivitas hasil tangkapan tertinggi per kapal, sementara produktivitas per nelayan dan per trip justru tertinggi pada kapal ukuran 51–100 GT. Seluruh kategori kapal dinilai layak secara ekonomi, dengan tingkat kelayakan tertinggi ditemukan pada kapal 51–100 GT.

The Indonesian Fisheries Port (PPN) Muara Angke is one of the major fishing ports in Indonesia, known for landing the highest volume of squid catch. Squid (Loligo sp.) is a strategic commodity with rising economic and export values. Moreover, limited information is available on the productivity and economic feasibility of squid fishing using cast net gear on vessels sized 20–30, 31–50 and 51–100 GT. This study aimed to analyze the catch composition, calculate productivity, and assess the economic feasibility of cast net fishing units based on vessel size. The methods applied include descriptive analysis, productivity calculation, and financial feasibility, with data collected through accidental sampling. Results show that squid is the main catch, although its proportion declines on larger vessels due to the increased diversity of bycatch. Vessels sized 20–30 GT recorded the highest catch productivity per vessel, whereas productivity per fisherman and per fishing trip was highest on vessels sized 51–100 GT. All vessel categories were economically feasible, with the highest feasibility level observed in the 51–100 GT vessel group.