Teknik Remediasi Elektrokimia pada Tanah Terkontaminasi Logam Kadmium (Cd)
Date
2025Author
ZUHRI, RAHMATUL
Prasetya, Dimas Ardi
Suri, Wiranda Intan
Metadata
Show full item recordAbstract
Kadmium (Cd) adalah logam berat yang mengandung toksitas tinggi dapat
menimbulkan risiko serius bagi lingkungan dan kesehatan. Cd dapat terakumulasi
di tanah akibat aktivitas manusia seperti industri, pertanian, dan sampah perkotaan.
Teknik remediasi elektrokimia dapat menjadi alternatif solusi untuk menurunkan
kadar logam berat seperti Cd dalam tanah terkontaminasi. Penelitian bertujuan
merancang prototipe reaktor elektrokimia serta menguji kinerjanya dalam
menurunkan logam berat Cd pada tanah terkontaminasi. Reaktor dirancang dengan
tiga kompartemen, menggunakan elektroda tembaga dan air sebagai elektrolit.
Hasil kinerja protipe menunjukkan adanya pergerakan kontaminan, namun secara
rerata konsentrasi Cd naik dari 237,44 mg/kg pada hari pertama menjadi 382,83
mg/kg pada hari ke tujuh. Kenaikan konsentrasi dipengaruhi oleh fluktuasi pH
ekstrem yang memicu pembentukan endapan Cd(OH)2 di dekat katoda. Sehingga,
dapat disimpulkan bahwa teknik remediasi elektrokimia belum optimal
menurunkan kontaminasi Cd dalam tanah. Oleh karena itu, pada penelitian lanjutan
diperlukan pengendalian pH, serta pemilihan bahan elektroda, dan elektrolit yang
lebih sesuai agar teknologi dapat diimplementasikan lebih efektif. Cadmium is a highly toxic heavy metal that poses serious risks to the
environment and health. Electrochemical remediation techniques can be an
alternative solution to reduce heavy metal levels in contaminated soil. The study
aimed to design a prototype electrochemical reactor and test its performance in
reducing heavy metals in contaminated soil. The reactor was designed with three
compartments, using copper electrodes and water as the electrolyte. The prototype
performance results showed an increase during remediation from 237.44 mg/kg on
the first day to 382.83 mg/kg on the seventh day. This failure was influenced by
extreme pH fluctuations that triggered the formation of Cd(OH)2 deposits near the
cathode. It concluded that research on electrochemical remediation techniques has
not been optimal in reducing Cd contamination and requires pH control and
selecting more appropriate electrode materials. Improvements are needed through
pH control and selecting more appropriate electrodes and electrolytes to implement
the technology more effectively.
