Perubahan Pengetahuan dan Sikap Kelompok Tani Girang Sari 1 dalam Pemanfaatan MOL untuk Dekomposer Jerami Melalui Penyuluhan.
Date
2025Author
RHYNANDA, HAFIZ SEPTIO
Situmeang, Widya Hasian
Nurulhaq, Muhammad Iqbal
Metadata
Show full item recordAbstract
Mikroorganisme Lokal (MOL) merupakan salah satu alternatif dekomposer jerami
padi yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis dibandingkan pembakaran jerami
maupun penggunaan EM4 yang relatif mahal. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kebiasaan petani dalam mengolah jerami, menganalisis perubahan
pengetahuan serta sikap petani terhadap pemanfaatan MOL, dan mengevaluasi
keberhasilan penyuluhan yang dilaksanakan pada Kelompok Tani Girang Sari 1 di
Desa Tegalgirang, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu. Penelitian
menggunakan metode mixed method dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif,
melalui pengumpulan data berupa observasi lapang, wawancara, kuesioner pretest
dan posttest, dokumentasi, serta studi pustaka. Teknik pengambilan data dilakukan
dengan metode sensus terhadap seluruh anggota kelompok tani. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebelum penyuluhan mayoritas petani memiliki pengetahuan
rendah (76%) dan sikap rendah (3%). Setelah dilakukan penyuluhan, pengetahuan
dan sikap petani meningkat signifikan dengan 90% petani berada pada kategori
tinggi, melampaui target 50% yang ditetapkan. Hal ini membuktikan bahwa
penyuluhan efektif dalam meningkatkan kesadaran petani mengenai pemanfaatan
MOL sebagai dekomposer jerami padi. Local Microorganisms (MOL) are an alternative rice straw decomposer that is
more environmentally friendly and economical than straw burning or the use of
EM4 which is relatively expensive. This study aims to determine farmers' habits in
processing straw, analyze the increase in farmers' knowledge and attitudes towards
the use of LOM, and evaluate the success of the extension program carried out with
the Girang Sari 1 Farmers Group in Tegalgirang Village, Bangodua District,
Indramayu Regency. The study used a mixed-method approach combining
qualitative and quantitative approach, through data collection in the form of field
observations, interviews, pretest and posttest questionnaires, documentation, and
literature studies. The data collection technique was carried out using a census
method for all members of the farmer group. The results showed that before the
extension, the majority of farmers had low knowledge (76%) and low attitudes
(3%). After the extension, farmers' knowledge and attitudes increased significantly
with 90% of farmers in the high category, exceeding the set target of 50%. This
proves that the extension is effective in increasing farmers' awareness regarding
the use of LOM as a rice straw decomposer.
