Analisis Postur Kerja Operator Mesin Pemeras Singkong Parut Otomatis dengan Metode REBA (Rapid Entire Body Assessment)

Abstract

Penggunaan mesin pemeras singkong parut otomatis melibatkan aktivitas fisik berulang yang berpotensi menimbulkan risiko ergonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis postur kerja operator mesin tersebut menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) serta menilai tingkat risikonya. Pengumpulan data dilakukan melalui perekaman video subjek yang mewakili tiga persentil ukuran tubuh (P5, P50, P95), kemudian dianalisis menggunakan software Kinovea dan lembar kerja REBA. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar elemen kerja memiliki tingkat risiko sedang (medium risk) dengan skor REBA akhir berkisar antara 3 hingga 7. Tiga elemen kerja dengan risiko tertinggi adalah membungkuk dan menaruh tabung ke lantai, mengangkat sak singkong parut, serta membungkuk dan menaruh sak ke lantai dengan skor mencapai 9. Uji statistik Kruskal-Wallis menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan antar persentil, yang mengindikasikan bahwa mesin dapat dioperasikan oleh operator dengan ukuran tubuh beragam. Hasil ini menekankan pentingnya pelatihan postur ergonomis serta perlunya perbaikan desain mesin secara temporer maupun permanen.

The operation of an automatic pressing machine for grated cassava involves repetitive physical activities that pose ergonomic risks. This study aimed to analyze the working posture of operators using the Rapid Entire Body Assessment (REBA) method and to assess its ergonomic risk level. Data were collected through video recordings of subjects representing three body size percentiles (P5, P50, P95) and analyzed using Kinovea software and REBA scoring sheets. The results showed that most work elements fell into the medium risk category with final REBA scores ranging from 3 to 7. The highest-risk tasks included bending to place the pressing tube on the floor, lifting cassava sacks, and placing sacks on the floor, with scores reaching 9. Kruskal-Wallis statistical analysis indicated no significant differences among percentiles, suggesting the machine can be operated by workers of various body sizes. These findings highlight the importance of ergonomic posture training and suggest the need for both temporary and permanent machine design improvements.