Identifikasi dan Karakterisasi Profil Gen Resistensi dan Formasi Pembungaan pada Musa acuminata subsp. sumatrana (Becc.) Ahmad, Volkaert, Sulist. & Poerba secara In Silico
Date
2025Author
Rahmawati, Dewi
Artika, I Made
Pratama, Rahadian
Ahmad, Fajarudin
Metadata
Show full item recordAbstract
Layu Fusarium, yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f. sp. cubense
(Foc), menimbulkan ancaman serius bagi produksi pisang global, terutama ras
Fusarium TR4 yang sulit dikendalikan. Kerusakan yang ditimbulkan tidak hanya
mengurangi hasil panen, tetapi juga berdampak pada keberlanjutan ekonomi dan
ketahanan pangan di negara-negara penghasil pisang. Musa acuminata subsp.
sumatrana, salah satu plasma nutfah asli Indonesia, memiliki karakteristik
morfologi dan genetik yang berpotensi sebagai sumber alel unggul untuk ketahanan
terhadap penyakit dan produktivitas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengungkap profil genomik M. acuminata subsp. sumatrana melalui pendekatan
Whole Genome Sequencing (WGS) dan mengidentifikasi gen yang terlibat dalam
ketahanan terhadap penyakit dan regulasi pembungaan.
Sampel DNA diekstraksi dan disekuensing menggunakan PromethION dan
Illumina NovaSeq 6000. Karakterisasi genom menggunakan QC, Flye, Medaka,
dan Pilon, anotasi Braker dan anotasi funanotate di UseGalaxy.eu. Identifikasi
domain protein menggunakan InterProScan dengan basis data Pfam, HMMER3,
dan CDD. Analisis filogenetik menggunakan MEGA11 dan interaksi protein serta
pengayaan GO dilakukan melalui STRING-DB.
Hasil WGS menunjukkan bahwa genom M. acuminata subsp. sumatrana
terdiri dari 51.358 gen, termasuk 4.885 gen teranotasi dan 44.729 gen hipotetis
mencerminkan kompleksitas dan keragaman genetik yang tinggi. Hasil identifikasi
domain menemukan 28 gen resistensi, termasuk TGAL1 (nilai bootstrap 100) yang
berkerabat dekat dengan RGA1 terkait ketahanan Black Sigatoka. Sebanyak 16
protein diklasifikasikan dalam kategori “Respon terhadap Stimulus” (GO:0050896;
sinyal 0,35; FDR: 0,0153) menunjukan keterlibatan dalam respon biologis dengan
keterkaitan rendah. Hasil identifikasi domain menemukan 18 gen pembungaan,
termasuk AGL11, SOC1, dan AGL12, yang berinteraksi dengan gen RS2 serta lima
gen tambahan dalam kategori "Perkembangan Bunga" (GO:0009908; sinyal 1,81;
FDR: 6,88×10?8). Nilai sinyal yang tinggi mengidentifikasi keterkaitan biologis
yang kuat, sedangkan FDR yang sangat kecil menunjukan tingkat signifikansi yang
tinggi sehingga hasil ini dapat dianggap valid secara statistik. Beberapa gen yang
diidentifikasi dalam penelitian ini belum pernah dilaporkan sebelumnya,
menjadikannya sumber potensial gen baru, meskipun masih memerlukan analisis
lebih lanjut.
