Kandidat Senyawa Antivirus Chikungunya dari Basis Data Herbal Indonesia melalui Desain Obat Berbasis Struktur
View/ Open
Date
2025Author
Putri, Nadia Aulia
Artika, I Made
Setyawati, Inda
Myint, Khin Saw Aye
Metadata
Show full item recordAbstract
Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus chikungunya
(CHIKV) dan kini menjadi ancaman global akibat perubahan iklim. Gejala khas
chikungunya berupa nyeri sendi dan otot yang dapat menyebabkan komplikasi dan
penurunan kualitas hidup. Hingga kini, belum tersedia obat spesifik chikungunya,
dan keamanan vaksin Ixchiq hingga saat ini belum diuji pada kelompok rentan
seperti lansia, anak-anak, remaja, dan orang dengan imunitas rendah. Basis data
tanaman herbal Indonesia dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan potensi
biodiversitas tanaman Indonesia sebagai sumber obat antichikungunya berbasis
desain struktur. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi potensi asam folat (folic
acid/FA), bentuk sintetis dari vitamin B9, sebagai kandidat obat anti-CHIKV
melalui pendekatan in silico berupa penambatan dan dinamika molekuler,
dilanjutkan dengan validasi in vitro menggunakan uji pengurangan plak untuk
menentukan aktivitas antivirus dari FA.
FA terpilih sebagai senyawa dengan afinitas tertinggi dari 100 ligan terbaik
HerbalDB berdasarkan penambatan menggunakan AutoDock4. FA tertambat pada
situs di antara protein E1 dan E2 dengan energi pengikatan (?Gikat) sebesar -18.7
kcal/mol. Simulasi dinamika molekuler selama 250 ns menunjukkan ikatan
hidrogen stabil antara FA dengan residu E2-Asp238 dan E1-Trp89. Residu
terkonservasi E1-Trp89 menunjukkan jarak ikatan hidrogen yang lebih pendek
dengan fluktuasi rendah. Analisis RMSD menunjukkan kestabilan kompleks ligan
protein selama simulasi, sementara analisis RMSF memperlihatkan fluktuasi yang
berbeda pada dua bagian loop yang mengindikasikan adanya efek alosterik dan
modulasi struktural yang spesifik. Analisis MM/GBSA menunjukkan energi ikatan
yang rendah selama simulasi dengan ?Gikat sebesar -20 hingga -50 kcal/mol.
Analisis lanskap energi berdasarkan principal component analysis menunjukkan
dua pose utama FA dengan energi terendah berada di 71 ns dan 231 ns,
mengindikasikan interaksi ligan yang dinamis dan adaptif.
Uji aktivitas antivirus FA dilakukan menggunakan sel Vero dengan metode
uji plak. FA dilarutkan dengan 0,4% DMSO dan diuji pada konsentrasi 80 µM, 40
µM, dan 20 µM. Seluruh konsentrasi tersebut tidak menunjukkan sitotoksisitas. FA
menunjukkan aktivitas virusidal dan antiviral, tetapi inhibisi yang dihasilkan tidak
signifikan secara statistik. Keterbatasan kelarutan FA dalam DMSO serta
sitotoksisitas DMSO menghambat pengujian FA pada konsentrasi yang lebih
tinggi. Penelitian ini menunjukkan potensi asam folat sebagai kandidat antivirus
terhadap CHIKV, yang dapat menjadi dasar penelitian lanjutan seperti optimasi
formulasi, validasi in vivo, serta optimasi struktural ligan untuk meningkatkan efek
terapetik.
