Keragaan Morfologi Beberapa Genotipe Bunga Lipstik (Aeschynanthus sp.) Pasca Induksi Mutasi dengan EMS

Abstract

Tanaman hias diminati karena keberagaman bentuk dan warna yang dimiliki yang membuatnya unik sesuai dengan preferensi konsumen. Variasi keragaan genotipe pada tanaman bunga lipstik dapat ditingkatkan dengan induksi mutasi menggunakan EMS (etil metan sulfonat). Penelitian ini bertujuan mengetahui respon berbagai genotipe bunga lipstik terhadap perlakuan konsentrasi mutagen EMS yang dapat menginduksi keragaman morfologi pada fase vegetatif. Penelitian dilakukan pada bulan September 2024 - April 2025 di Rumah Kaca (green house) Kampus IPB University. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor, yaitu genotipe (Redona, Mahligai, Bravera, Aeschynanthus pulcher, Soedjana Kassan) dan konsentrasi EMS (0%, 1%, 2%, 3%). Genotipe memengaruhi karakter panjang tunas total, panjang ruas, pertambahan panjang daun, lebar daun, dan tebal daun dengan respon terbaik pada Mahligai. Belum tercapai konsentrasi mutagen EMS optimal yang dapat menginduksi keragaman morfologi beberapa genotipe bunga lipstik. Tidak terdapat interaksi antara kedua perlakuan. LC50 bunga lipstik berbeda antar genotipe, yaitu Redona, Mahligai, dan Bravera pada konsentrasi 0,48%, A. pulcher pada konsentrasi 0,54% dan SoeKa belum dapat diidentifikasi.

Ornamental plants are favored for their diversity in form and color, which makes them unique and appealing to consumer’s preferences. Phenotypic variation in lipstick plant genotypes can be enhanced through mutation induction using EMS (ethyl methanesulfonate). This study aims to determine the response of various lipstick plant genotypes to different concentrations of the mutagen EMS in inducing morphological variation during the vegetative phase. The research was conducted from September 2024 to April 2025 in the greenhouse of IPB University. A Completely Randomized Design (CRD) was used with two factors: genotype (Redona, Mahligai, Bravera, Aeschynanthus pulcher, and Soedjana Kassan) and EMS concentration (0%, 1%, 2%, 3%). Genotype significantly affected total shoot length, internode length, increment of leaf length, leaf width, and leaf thickness, with Mahligai showing the best response. The optimal EMS mutagen concentration that can induce morphological variation in several genotypes of lipstick plant has not yet been achieved. There was no significant interaction between the two factors. The LC50 values differed among genotypes: Redona, Mahligai, and Bravera at 0,48%, A. pulcher at 0,54% and SoeKa still not identified.