Strategi Peningkatan Kinerja Bisnis UMKM di E-Commerce Berbasis Kapasitas Digital

Abstract

Transformasi digital mendorong pertumbuhan UMKM di e-commerce, namun masih terdapat kesenjangan dalam kapasitas digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik UMKM, menganalisis pengaruh kapasitas digital dan karakteristik usaha terhadap tingkat pendapatan UMKM, serta merumuskan implikasi manajerial. Data diperoleh dari survei e-Commerce BPS 2023 dan dianalisis secara deskriptif menggunakan regresi logistik multinomial. Hasil menunjukkan hanya 56,64% UMKM yang mampu beradaptasi cepat terhadap teknologi digital. Variabel pembayaran digital, promosi digital, pengalaman usaha, tingkat pendidikan, pengeluaran dan laporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan lebih dari 300 juta rupiah. Sedangkan hanya variabel promosi digital, pengeluaran, dan laporan keuangan yang berpengaruh signifikan pada kategori pendapatan 300 juta sampai dengan kurang dari 2,5 miliar rupiah. Temuan ini menekankan pentingnya adopsi pembayaran digital, pencatatan keuangan, serta program mentoring antara pelaku usaha berpendidikan rendah dan berpengalaman guna meningkatkan daya saing UMKM.

Digital transformation drives the growth of MSMEs in e-commerce, but there’s still a gap in digital capacity. This study aims to identify the characteristics of MSMEs, analyze the influence of digital capacity and business characteristics on MSME income levels, and formulate managerial implications. Data was obtained from the 2023 BPS e Commerce survey and analyzed descriptively using multinomial logistic regression. The results show that only 56,64% of SMEs are able to adapt quickly to digital technology. The variables of digital payments, digital promotion, business experience, education level, expenditure, and financial reports have a significant effect on income of more than 300 million rupiah. Meanwhile, only the variables of digital promotion, expenditure, and financial reporting have a significant effect on the income category of 300 million to less than 2,5 billion rupiah. These findings emphasize the importance of adopting digital payments, financial recording, and mentoring programs between low-educated and experienced business actors to increase the competitiveness of MSMEs.